Share

45. Ketahuan?

Sirena membaca mantra. Tatapan dingin yang terlihat angkuh namun juga elegan itu membuat Oriel merinding saat melihatnya.

Rasa sakit mulai menusuk dada. Oriel menangis dalam ketidakberdayaan.

Namun suaranya tak boleh keluar—sedikit pun!

Sirena melempar sebuah cahaya merah ke arah Oriel. Saat itulah penderitaan yang sesungguhnya di mulai.

Cahaya merah menerangi sekeliling mereka. Langit malam yang cerah mulai mendatangkan mendung dan hujan badai yang menakutkan.

Tangisan darah dari langit berjatuhan di atas kepala mereka berdua. Namun hanya dalam lingkup lingkaran darah milik Sirena.

“Kakak ....” Ivander menatap tak tega.

Dia melihat Oriel menangis dengan menutup mulutnya dengan rapat. Sementara di seberang sana, wanita bangsawan muda itu mempertaruhkan nyawa untuk keberhasilan ritual mereka.

Dari mulut dan telinga Sirena, darah segar keluar dengan luar biasa—membasahi permukaan tanah yang dia pijak.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status