Share

44. Bandit

"Mereka datang."

Ivander menatap ke arah gerbang masuk. Suara tapak kaki kuda bergemuruh menuju arah mereka.

Namun kening Oriel mengerut seraya suara langkah kuda itu semakin mendekat ke arah mereka.

"Nyonya itu tak mungkin membawa pasukan bersamanya."

Oriel menatap lurus sosok Ivander dalam kegelapan. Hanya siluet yang bisa dia lihat dari sosok adik lelakinya yang tampan.

Suara perempuan itu terdengar yakin. Ivander pun tak mungkin tidak percaya ucapannya.

“Lalu siapa mereka?” gumam Ivander.

Oriel bangkut dari tempatnya duduk. Dia mendekat ke arah penghalang sihir yang dia buat untuk menyamarkan pondok mereka agar tidak terlihat oleh pihak luar.

Wanita berusia sembilan belas tahun itu menempelkan telapak tangannya di sana. Dia merasa aura membunuh yang kuat—bahkan bau darah yang menyengat.

“Hanya kawanan bandit dan ksatria yang memiliki aroma ini. Jika mereka assassin seperti pelayan Nyonya Si
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status