Share

19. Ancaman Leon

Abel memejamkan matanya erat, dia menahan perih pada kakinya yang kini terasa sangat kaku. Abel masih mengingat kejadian beberapa jam yang lalu saat ia terpaksa mengigit tangan Leon untuk menyalurkan rasa sakitnya. Untungnya pria itu tidak marah besar kepadanya.

"T-tuan maafkan aku, apakah tanganmu terluka?" Leon menatapnya datar menggelengkan kepalanya pelan, dia membaringkan tubuhnya di sebelah Abel.

"Tidurlah!" Leon membalikkan tubuhnya membelakangi Abel berbeda dari sebelumnya. Abel menghembuskan napas panjang dia mengira jika Leon masih marah kepadanya.

Dengan perlahan Abel mencoba untuk memejamkan matanya, meskipun tetap tidak bisa tidur karena rasa sakit pada kakinya. Abel paling tidak bisa menahan sakit dia akan menangis seharian sampai tertidur. Namun, untuk situasi saat ini berbeda dulu saat di rumah ibu tirinya dia di asingkan tidur di gudang jadi saat ia menangis tidak ada satu pun yang tahu, tetapi saat ini Leon ada di sebelahnya dia bisa marah jika sampai Abel terus m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status