Share

Bab 54 Ketika mata saling bicara

Bab 54 Ketika mata saling bicara

Spontan Bening berlari ke tempat Kama makan bersama tamu undangan lain diikuti oleh Iswati dan Andini yang berlari di belakangnya.

Di tengah – tengah resto, ia melihat tamu undangan berkerumun. Secepat kilat Bening menyeruak kerumunan itu.

Kemudian, matanya nanar saat melihat Kama terkapar di lantai dengan muka pucat seperti mayat.

Sementara itu, Elang dan papanya berada di sisi kiri – kanan Kama. Wajah mereka tak kalah pucat.

“Apa yang terjadi? Tanya Bening gugup.

“Aku tidak tahu, Kak. Saat hendak duduk Mas Kama tiba – tiba pingsan.”

Tangan Bening memegang denyut nadi Kama. Sayangnya denyut nadi pria itu tidak teraba. Ia kemudian mendekatkan telinganya ke dada, Kama. Irama jantungnya tidak terdeteksi. Wanita itu panik.

“Elang! Cepat telpon ambulance!” teriak Bening panik. Sambil memompa jantung Kama. “Tetaplah stay bersama kami, Kama, tolong, kuatlah,” ucapnya sambil terisak.

Andini tercekat. Gadis itu berdiri di belakang Bening.

Sementara Iswati, dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status