Mendengar kalau asistennya yang paling penting baginya sakit sudah membuat Noel merasa gusar, namun ketika menyadari kalau saudara tirinya yang menyebabkannya adalah suatu hal lain yang berbeda. Noel tak bisa terima. Bahkan untuk menerima kalau Noah adalah saudara tirinya cukup membuat Noel tak habis pikir. Kini, pria itu bisa-bisanya mencoba untuk membunuh asisten pribadinya. Asisten yang mengetahui hampir semua tentang Noel! Dengan gusar Noel menyetir mobil dengan kencang ke rumah sakit tempat Emily dirawat. Pria itu parkir dengan seenaknya di depan lobi dan memberikan kunci pada petugas valet lupa kalau dia membawa Bianca bersamanya. Wanita itu dengan bingung segera turun dari mobil sambil mencoba mengenakan tas kecil yang hanya berisi handphonenya. “Noel!” pekiknya dan pria itu hampir jatuh begitu mendengar suara panggilan istrinya. “Astaga, kenapa kamu ada di sini?” tanya Noel sambil menatap Bianca dengan heran. Wanita itu malah menatap Noel dengan wajah lebih bingung kar
Walau sudah mengutus Clark, pilot helikopter untuk terus mengamati bagaimana perubahan keadaan Emily, tetapi tetap saja Noah merasa tidak tenang. Clark sudah berulang kali menertawakan Noah. Pria itu mengatakan kalau Noah sudah menjadi pria bodoh yang jatuh hati dengan satu orang wanita. Pria itu mengatakan kalau Noah seharusnya sudah tenang wanita itu selamat dan kini saatnya mencari wanita baru. Seharusnya memang itu yang Noah lakukan. Seharusnya Noah mencari wanita lain dan melupakan Emily. Namun, seperti yang dia tahu, Emily memang berbeda dari wanita yang biasa dia ajak kencan.Dan sekarang dia semakin gila karena Calrk malah mau pergi meninggalkan wanita itu di rumah sakit tanpa memberitahu Noah, bagaimana perkembangan Emily setelah mengetahui kalau wanita itu akan bertahan.Pada akhirnya pria itu kembali mendekati kamar di mana Emily dirawat. Walau dia sudah menanyakan keadaan Emily dengan setiap perawat yang keluar masuk kamarnya, Tapi tetap saja Noah tak bisa menahan keing
Sepanjang Noah bercerita tentang Clara, Emily mencoba mengingat- ingat tentang silsilah keluarga Klein. Sikap Andi yang tidak kaget saat mendengar keberadaan Noah juga membuat Emily semakin yakin memang ada sesuatu yang disembunyikan.Karena itu dia benar- benar memperhatikan cerita Noah. Sepertinya Clara adalah adik kandung Noel, yang telah meninggal di danau, yang menurut Emily kemungkinan besar adalah penyebab perselingkuhan papa Leon sehingga mendapatkan Noah. Tapi yang aneh, kenapa hal seperti itu tidak diketahui oleh Noel? Emily sangat mengenal Karen, sehingga tak mungkin tak terjadi perang dunia ke tiga saat perselingkuhan itu terjadi? “Pasti ada sesuatu yang terjadi yang tak aku ketahui?” pikir Emily melihat kebingungan di wajah bosnya itu.“Kalian berdua jangan bersengkongkol untuk membuatku bingung ya!” desis Noel setelah beberapa saat hilang dalam kebingungannya.“Buat apa kami bersengkongkol, ini kenyataannya.” Andi mendengus kesal karena malah dituduh bersengkongkol den
Noel menatap pria yang serupa dengannya mendekatinya setelah tiba- tiba keluar dari kamar mandi. Noel tahu mereka mirip, namun kini ketika benar- benar memperhatikannya, Noel merasa seakan melihat cermin waktu. Noah mirip dengan dirinya beberapa tahun yang lalu. “Umurmu berapa?” tanya Noel di luar dugaan. Noah mengerutkan keningnya. Dia bukannya bertanya apa yang terjadi dengan Emily, atau rencana Noah yang tiba- tiba muncul, tapi malah umur?“Umur?” tanya Noah bingung.“Umurku 30 tahun, kamu umur berapa?” tanya Noel mengulangi pertanyaannya. “24 … umurku 24 tahun.” Noah menjawab sambil menengakkan dirinya. Pria itu kini berada tepat di samping tempat tidur Emily.“24, beda 6 tahun, sama seperti Bianca,” desah Noel dalam hati. Pria itu mencoba mengingat apapun dalam masa kecilnya yang menandakan keberadaan Noah, karena dari sifat Karen yang Noel sangat hapal, tak mungkin mamanya tak bertingkah saat tau papanya berselingkuh. Tapi, pikirannya kosong, dan hal itu sama sekali tak pern
Karen menerima obat dengan malu- malu dari kasir rumah sakit. Seharusnya mereka menyuruh dokter keluarga datang ke rumah mereka, tapi Leon bersikeras harus memeriksakan Karen saat itu juga dengan peralatan yang paling mutakhir. Alhasil dengan wajah ditekuk Karen terpaksa memeriksakan diri ke dokter. “Sudah dibilang aku hanya keseleo sedikit,” desis wanita itu dengan wajah memerah. Suaminya menatapnya dengan tatapan lega. “Baguslah kalau hanya keseleo, aku kan takut kamu kenapa- kenapa,” gumam pria itu dengan tatapan yang berbeda. Ada senyuman malu- malu di bibir pria itu yang membuat Karen juga akhirnya tak bisa menahan senyumannya.“Apa– tadi dokter ada ngomong– kalau kita– maksudnya kamu,–” Pria itu terdiam sambil menatap bibir Karen yang mengerutkan keningnya karena ucapan Leon yang tak jelas.“Kenapa?” tanya wanita itu sedikit sebal dengan suaminya yang selalu tak bisa bicara dengan jelas. “Nggak … nggak apa- apa,” gumam pria itu segera mengurungkan niatnya. “Leon,” desah Karen
Seperti kata pepatah, sepintar -pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Setelah berhasil menyembunyikan percintaan terlarangnya dengan Kevin, Bianca Thomas gagal menyembunyikan kehamilan pada mama tirinya. Begitu pula perasaan Bianca saat Alice, mama tirinya menatapnya dengan penuh amarah. Bianca sama sekali tak bisa menutupi apapun dari mama tirinya. Wanita itu memegang benda pipih berwarna putih itu sambil menatap Bianca tidak percaya. Bianca sudah hamil dan mengacaukan semua rencana mama tirinya. Sebenarnya ini adalah cara penolakan Bianca, atas perjodohannya dengan Noel Klein, CEO dari Goro Grup. Tapi rencananya yang brilian itu gagal karena ternyata, Kevin yang menjadi tumpuan harapan Bianca malah mengkhianatinya dan menghilang. Alice sudah sangat senang saat Karen, mama dari Noel Klein, setuju untuk menjodohkan anak mereka. Pernikahan pun juga sudah mulai disiapkan, tapi kenyataan seperti ini, membuat Alice hampir mati berdiri. "Bagaimana anak tiriny
Wanita muda itu menutup mata, mencoba tidur. Tetapi rasa perih dan ngilu di perutnya, membuatnya terus mengerang kesakitan. Kepalanya terasa pusing dan perdarahannya belum juga berhenti. Bianca membuka matanya dan menatap langit-langit kamarnya. Dia mendesah sedih memandang sekeliling kamarnya. Walau semua benda di kamarnya seakan berteriak mahal, tapi kemewahan yang melimpah tidak berarti apa-apa bagi Bianca sekarang. Dengan limbung berjalan ke kamar mandi untuk kembali mengganti pembalut. Sambil menghela napas, wanita itu menatap bathup. Berendam dengan air panas di dalam bak sepertinya akan menyenangkan. Wanita itu mulai mengisi air hangat dan masuk, merendam seluruh tubuhnya, pilu di perutnya sedikit mereda, namun hatinya terasa kosong dan kesepiannya semakin menjadi-jadi. Dengan kepala terasa berputar, wanita muda itu merendam dirinya dan menikmati sensasi kehangatan air panas memeluk dirinya. Bianca lalu mengambil obat penenang yang diberikan dokter, dan meminumnya
Karen, mamanya Noel menatap dengan tatapannya yang menusuk, seperti biasa Noel menunduk dan kembali ke masa kecilnya, di mana dia memecahkan pot bunga kesayangan mamanya. Wanita itu tidak berkata apa-apa hanya diam seakan Noel tak ada dan tidak mau menatap Noel selama 3 hari penuh. Noel kecil sama seperti Noel dewasa, dia langsung takut Karen akan membenci dirinya dan otomatis mengikuti apa kemauan mamanya, waktu itu adalah dia masuk kelas piano, yang Noel benci. Kini sama saja, dia harus menikah. Noel tidak pernah menyukai wanita, menurutnya wanita makhluk aneh yang terlalu sering mengeluarkan air mata. Wanita juga tidak pernah jelas apa maunya, dia harus menelaah wajah Karen, dan memperkirakan apa keinginan wanita tua itu, dan seringnya pria itu salah. Kali ini mamanya berkata jelas, bulan depan dia akan menikah dengan putri keluarga Thomas, Bianca namanya. Mereka membutuhkan aset pabrik PT. Thomas untuk bekerja sama di bidang pakan ternak. Noel waktu itu hanya bisa m