Share

41. Penolakan menyakitkan

Kedatanganku di kamar ibu mertua disambut oleh seorang wanita cantik yang terlihat seperti tukang pijat. Dia menyerahkan sebuah pakaian dan memintaku memakainya.

"Sebenarnya sama mau diapain, Mbak?"

Wanita itu tersenyum ramah sambil menjawab,

"Saya ditugaskan untuk memijat sekalian melulur tubuh Mbak Alya oleh Ibundanya Dokter Radit. Monggo Mbak, diganti pakaiannya."

Benar-benar tak menyangka ternyata inilah sebagian dari ritual yang diharuskan untuk kujalani oleh Mama mertua. Segera aku mengganti pakaian, lalu tidur terlentang di atas sebuah ambal. Pelan, wanita cantik itu mulai memijat tubuh ini. Mulai dari kepala sampai mata kaki.

Kalau dipikir-pikir, perlakuan seperti ini memang sangat-sangat kubutuhkan. Setidaknya tubuh yang memang begitu lelah dengan berbagai pikiran selama ini bisa kembali segar oleh sepuluh jemari tukang pijat.

Usai memijat, wanita tadi mulai melaburi tubuhku dengan lulur bengkoang yang dicampur air mawar. Terasa begitu menyejukkan hingga tak terasa mata ini t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status