Share

Bab 64. Membawa Silvia.

Mata paman menyapu wajah mereka semua. Tak ada satu pun dari mereka yang menjawab. Semua bungkam. Mungkin mereka tidak menyangka masalahnya seberat itu.

"Maaf kami harus segera pergi." Paman pamit pada pak RT. Lelaki yang diajak bicara hanya bisa mengangguk.

"Bilang sama suami kamu suruh menunggu surat dari pengadilan agama." Kini paman berbicara pada Arumi. Wanita itu hanya bisa menunduk.

Aku pun segera masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang kemudi. Aku menoleh ke arah kursi tengah. Silvia sudah sadarkan diri. Dia memandangku dengan tatapan kosong. Ibu sedang mengelus-elus kepalanya.

Keadaan Silvia benar-benar memperhatikan. Wanita yang aku kenal kuat dan hebat itu kini menjadi lemah. Sepertinya bebannya kini lebih berat lagi daripada yang aku berikan dahulu.

Ah, aku jadi teringat betapa brengseknya diri ini dulu.

"Sebaiknya kita rawat Silvia di rumah saya saja, Pak. Tidak menutup kemungkinan Satria akan mencarinya di rumah Bapak dalam waktu dekat ini," ucap ibu di dalam mobil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status