Mira mendorong Kenan untuk menjauh dari diri nya."Jangan ikut campur pada kehidupan aku" geram Mira."Mira aku hanya tidak mau kamu punya masalah" ucap Kenan.PlakkMira menampar suaminya itu, dia tidak suka kalau Kenan terlalu banyak ikut campur padanya."Berhenti ikut campur paman" ucap Mira yang langsung membelakangi Kenan karena sangat tak suka pada Kenan."Aku hanya tidak mau kamu punya masalah lagi" ucap Kenan."Jangan ikut campur aku sudah banyak masalah sekarang jadi jangan tambahi lagi masalah aku" ucap Mira."Maafkan aku" ucap Kenan."Diamlah kau terlalu banyak ikut campur padahal aku hanya meminta kamu untuk membantu aku bukan berarti aku menganggap kamu sebagai suami aku, jadi tolong tetaplah di batas mu" ucap Mira yang langsung keluar dari kamar nya itu.Mira ingin memberikan pelajaran pada Zulfa karena sudah merusak rumah tangga kakaknya itu.Mira sangat benci pada orang orang di rumah itu apa lagi Kanti yang selama ini pura pura tidak melakukan apa apa padahal dia yang
Mamah Laras mendekat pada Madam Rose dan segera memeluk Madam Rose, saat ini Mamah Laras Sangat tidak tau malu."Aku tau kamu sedang stress dengan keadaan sekarang hingga saat ini kau menyalahkan aku, aku paham Rose tapi aku tidak tau apa apa" ucap Mamah Laras sambil memeluk erat tubuh Madam Rose.Madam Rose hanya diam saja tanpa perlawanan apa apa karena dia tau Istri pertama suaminya itu tengah bersandiwara."Jangan pernah macam macam Rose kalau kau tidak mau semua orang tau kalau pelaku yang mengurung Kenan dan Mira itu adalah kamu" bisik Mamah Laras yang saat ini memeluk adik madunya.Madam Rose terkejut dia tidak menyangka kalau Mamah Laras akan mengetahui hal itu sampai sejauh ini,"Dasar wanita mandul sialan, ternyata dia mau bermain main dengan ku" gumam Madam Rose.Madam Rose melepaskan pelukannya dia tersenyum tipis tak ada lagi yang bisa dia katakan sekarang, karena waktu dan tempat nya belum pas untuk dia membalas kejahatan Mamah Laras."Sudah tenang lah aku paham posisi k
Di kediaman besar tuan Imran...Mira menatap pada Zulfa yang saat ini sangat ketakutan pada Mira, seperti nya Zulfa tau kalau Mira mengetahui apa yang baru saja dia lakukan."Selamat makan malam kak Kanti" ucap Mira menatap pada Kanti yang ada di meja makan bersama dengan Zulfa."Ya" ucap Kanti."Bukannya kakak tadi ke rumah sakit" tanya Mira."Ya aku di suruh pulang oleh Mamah Laras, kesal aku mendengar nya, padahal aku belum bicara apa pun pada mas Salman" ucap Kanti."Apa ada kak Salman di sana" tanya Mira."Ya dia seperti nya tengah sedih" ucap Kanti."Oh ya, ngomong ngomong berapa bulan kandungan kakak" tanya Mira pura pura melupakan kejadian dimana dia melihat dengan mata kepala nya sendiri kalau Kekasih Kanti menabrak Ibu Ayu atas perintah dari Kanti."Kandungan aku sudah tujuh bulan" ucap Kanti menatap pada Mira yang sekarang bertanya tanya padanya."Makanlah yang banyak" ucap Mira.Kanti hanya tersenyum menatap pada Mira sedang kan sekarang Zulfa tengah ketakutan pada tatapan
"Baiklah aku tidak akan pergi asal dengan satu syarat" ucap madam Rose."Apa itu" tanya tuan Imran."Aku mau kau ceraikan istri istri mu" sahut Madam Rose dengan senyuman tipis di bibirnya.Tuan Imran tentu saja terkejut mendengar hal itu, apa lagi tak mungkin bagi dia untuk menceraikan istri istrinya."Gak mungkin" ucap tuan Imran."Aku tau kalau kamu gak bisa melakukan hal itu, maka dari itu aku punya syarat yang lain" ucap Madam Rose."Apa" tanya tuan Imran."Aku ingin apa pun yang menjadi milik istri istri mu menjadi milik aku, aku ingin kau memberikan kekayaan Salman juga pada ku dan anak anak ku" ucap madam Rose."Tidak mungkin karena itu adalah milik mereka, bukannya kau juga sudah mendapatkan kekayaan yang aku punya" tanya tuan Imran."Ya tapi lihat lah, aku punya anak dua dan itu dari kamu, tapi aku selalu menjadi orang ketiga yang hanya mendapatkan sisa saja, kamu paham tidak aku muak dengan posisi ini" geram madam Rose."Baiklah aku akan usahakan" ucap tuan Imran yang langs
Satu Minggu kemudian...Tak gampang bagi Aisyah untuk bisa melupakan tuan Salman apa lagi Aisyah sudah sangat sayang pada tuan Salman.Sudah beberapa hari Aisyah pergi bekerja bersama dengan Abinya, dengan bekerja mungkin saja Aisyah bisa lebih cepat melupakan tuan Salman."Aisyah Abi ada rapat dengan klien baru" ucap Abinya Aisyah."Aku ikut abi" ucap Aisyah."Tidak usah lah" ucap pak Retno abi Aisyah."Kenapa Abi" tanya Aisyah."Kamu gak akan suka tempat nya" ucap pak Retno."Aku ikut aku tidak mau Abi sendirian" ucap Aisyah yang tetap ngotot untuk ikut bersama dengan Abinya.Karena selama beberapa hari ini pak Retno meminta Aisyah untuk ikut bersama dengan nya jika ada pertemuan, alasan nya tentu saja agar Aisyah paham dan bisa belajar dari Abinya itu.Mereka berangkat ke sebuah cafe yang cukup jauh dari perusahaan pak Retno, mereka menunggu orang yang akan datang itu di meja yang paling depan dekat jendela."Selamat pagi" ucap seorang laki laki yang sangat tak asing di pikiran Ais
Malam ini tuan Salman pulang ke rumahnya semenjak tuan Imran mengumumkan bahwa Harta yang dia punya akan menjadi milik madam Rose semuanya.Tuan Salman hanya mendapatkan perusahaan yang tengah dia kelola dan rumah yang tengah dia tempati itu, sebenarnya tuan Salman merasa sangat marah akan hal itu apa lagi tuan Imran sudah tak adil.Beberapa tahun yang lalu istri sah tuan Imran adalah mamah Laras tapi sekarang istri sah nya itu adalah Madam Rose.Dan ibu ayu hanya akan menjadi selir saja dan tuan Salman juga hanya menjadi istri selir saja.Tak pernah tuan Salman di anggap sebagai putra keluarga besar itu, orang lain tau tuan Salman putra tuan Imran hanya saja orang orang taunya tuan Salman hanya akan selir di keluarga itu."Mas aku akan pergi" ucap Kanti."Kemana" tanya Tuan Salman."Ada hal yang harus aku selesaikan" ucap Kanti."Jaga kandungan kamu, besok saja kamu perginya Pamali jika ibu yang tengah hamil keluar malam malam" ucap tuan Salman.Entah ada apa Kanti merasa baper saat
Aisyah bersama dengan Iqbal sore ini adalah hari di mana adalah hari yang sangat Aisyah tunggu tunggu, dia ingin menjelaskan pada Ibu Ayu tentang apa saja yang terjadi pada Aisyah dan tuan Salman."Kamu sudah siap" tanya Iqbal menatap pada Aisyah yang sejak tadi hanya mematung saja.Aisyah menatap pada Iqbal."Tapi aku takut" ucap Aisyah."Takut kenapa kan ada aku" sahut Iqbal."Bukan begitu bagaimana kalau ada yang tau aku datang ke sana, walaupun aku pake cadar tapi tetap kan pasti ada yang akan mengenali aku" ucap Aisyah."Aku paham Aish tapi mau bagaimana lagi" ucap Iqbal."Baiklah aku akan bersiap" sahut Aisyah sambil pergi dari sana meninggalkan Iqbal yang masih ada di taman halaman rumah nya.Sedang kan tuan Salman saat ini baru saja pulang dari kantor dia sengaja pulang awal karena akan ada acara di rumah Ayahnya.Walaupun sebenarnya tak ada yang bisa membuat tuan Salman bahagia di sana.Seribu wanita pun tak akan pernah tuan Salman terima jika bukan Aisyah, tetapi sepertinya
Aisyah menatap pada orang orang yang sangat asing di matanya itu, namun ada hal yang membuat Aisyah sangat patah hati yaitu dia melihat tuan Salman duduk bersama dengan seorang wanita cantik berambut panjang."Apa dia kekasih tuan" tanya Aisyah yang matanya fokus pada wanita itu."Dia cantik sekali aku kalah jika harus bersaing dengan dia" ucap Aisyah lagi."Jangan khawatir kan dia, aku yakin kakak ku itu sangat anti pada wanita jika dia mendekati wanita maka dia hanya bersandiwara" ucap Iqbal."Baiklah ayo ke lantai atas" ucap Aisyah."Ayo" ucap Iqbal.Saat ini Iqbal berjalan menuju ke lantai atas dengan di ikuti oleh Aisyah yang saat ini merasa sangat ketakutan."Semoga tidak ada yang curiga" gumam Aisyah.Mata Zulfa saat ini sudah mengarah pada kedua sejoli itu, Zulfa merasa sangat cemburu bahkan dia ingin sekali marah pada kejadian itu, apa lagi Iqbal membawa seorang wanita ke lantai atas dan hanya ada kamar saja di lantai atas."CK aku akan membuat wanita itu jera" geram Zulfa ya