Malam ini Aisyah berencana akan lari dia tidak mau hidup di bawah Kekangan orang tuanya, Aisyah sudah dewasa jika harus merasakan hal itu.Aisyah membawa barang barang yang penting baginya, bahkan Aisyah hanya membawa beberapa helai pakaian saja karena yang dia perbanyak untuk di bawa adalah uang dan beberapa emas yang dia bawa.Aisyah bahkan berpikir kalau dia akan lama pergi dia juga akan pergi jauh dari sana tanpa tau kapan akan kembali lagi, Aisyah ingin hidup mandiri apalagi ucapan abinya tadi Sangat menyakiti hati Aisyah.Aisyah menatap pada jendela kamarnya yang baru saja dia buka, dia ada di lantai atas dan pastinya dia harus lompat dari lantai atas untuk bisa turun ke bawah.Aisyah melempar kan barang barang yang sudah dia masukan pada tasnya.Aisyah bingung dia tak mungkin lompat dari sana karena resikonya terlalu tinggi.Dia pun memilih untuk turun lewat lantai bawah saja dan keluar dari pintu belakang sehingga bisa langsung keluar lewat pintu belakang.Aisyah berjalan meng
Tak di sangka ternyata Mira tak langsung pergi dari sana dia masih memantau Kenan dengan menunggunya di basemen apartemen itu.Lama Mira menunggu namun tak ada tanda tanda Kenan yang akan keluar dari apartemen Velisya itu.Untuk sekarang Mira merasa sangat marah dia sangat cemburu akan hal itu.Bagaimana tidak suaminya pergi malam malam ke apartemen Velisya yang hanya ada Velisya saja di dalam apartemen itu.Padahal dahulu Kenan sangat menjauhi Velisya tapi sekarang dialah yang datang ke apartemen Velisya.Air mata Mira jatuh begitu saja, namun dengan cepat Mira mengusap air matanya itu, dia tidak mau supir taksi itu melihat kalau Mira menangis."Apa masih lama" tanya Pak supir yang sudah gelisah karena harusnya ini menjadi waktu dia untuk pulang ke rumahnya."Bentar ya pak" ucap Mira.Hingga lama sekali akhirnya Kenan keluar dari apartemen itu, Mira masih melihat pergerakan Kenan yang terlihat seperti tengah memakai jam tangannya.Bahkan Jas yang Kenan pakai pun sudah Kenan lepas dan
Di rumah sakit terbesar di kota itu....Mira baru saja sampai dia mendengar kalau tuan Imran punya anak perempuan karena dari apa yang mereka bicarakan Mira langsung menuju ke kamar bayi tempat putri tuan Imran itu berada.Bayi yang di lahirkan Madam Rose itu harus melewati banyak sekali perawatan karena katanya Madam Rose melahirkan dua anak kembar bayi laki laki dan perempuan.Keluarga tak ada yang percaya hanya saja itu adalah kebenarannya tuan Imran sendiri yang menyaksikan nya.Saat ini Mira melihat kalau kamar itu di jaga oleh anak buah tuan Imran yang berdiri di ambang pintu."Bisa kah aku masuk ke sana" gumam Mira.Mira berjalan dengan langkah perlahan tapi dia menatap pada mamah Laras yang datang ke sana dengan membawa tas yang cukup besar.Dia masuk ke dalam dan hal itu tidak di larang oleh anak buah tuan Imran apalagi mereka mengira kalau mamah Laras akan melihat kedua bayi suaminya yang bisa di artikan bayi dia juga.Namun Maksud dari kedatangan dia ke sana adalah untuk me
Kenan mendekat pada Mira yang saat ini ada di ambang pintu menatap pada orang orang yang saat ini tengah melayat putri kecil tuan Imran yang sudah tiada."Mira" ucap Kenan yang saat ini menarik tangan sang istri dan membawa nya ke dalam kamar."Kamu dari mana semalaman aku cari tak ada" ucap Kenan."Aku dari rumah sakit" ucap Mira."Bohong kamu tak ada di sana" tanya Kenan."Lalu aku harus ke mana" tanya Mira yang malah berbalik bertanya pada Suaminya itu."Aku tanya kau dari mana semalam apa kau bisa menjawabnya hah" tanya Mira menatap tajam pada Kenan."Semalam aku ke..." ucap Kenan terhenti."Ke apartemen Velisya kan, ayo jawab jujur" tanya Mira."Ya aku hanya mampir ke sana tapi aku tak melakukan apa apa" ucap Kenan."Dua jam setelah aku menunggu di sana tapi kamu baru keluar setelah itu, ngapain duaan di apartemen" tanya Mira."Mir jangan bahas masalah ini lihat banyak orang yang datang untuk berbela sungkawa" ucap Kenan.Mira meraih handuk yang saat ini ada di sana, Mira akan ma
Hari itu berjalan dengan sangat cepat di dalam kediaman tuan Imran saat ini tak ada yang saling bicara hanya saling diam dengan pemikiran mereka masing masing."Banyak yang harus aku lakukan" ucap tuan Imran yang langsung pergi dari sana."Tunggu Ayah" ucap Mira yang langsung menghentikan langkah tuan Imran yang saat ini akan masuk ke dalam kamarnya."Apa" tanya tuan Imran."Aku akan pergi dari sini" ucap Mira."Mau ke mana" tanya tuan Imran."Aku akan pergi jauh, aku harap Ayah bisa menjaga Ibu Ayu" ucap Mira."Kenapa akan ke mana kamu" tanya Tuan Imran."Aku ada urusan tapi aku berjanji kalau aku akan mampir ke sini" ucap Mira."Kamu mau ke mana" tanya Mamah Laras yang sangat penasaran."Sebenarnya aku mau menjelaskan sesuatu kalau selama ini aku sudah berbohong, aku sudah punya anak dan aku dahulu pernah menikah" ucap Mira dengan nyali yang sangat besar padahal tetap saja dalam hatinya dia tidak mau berbohong seperti ini."Apa" tanya Tuan Imran terkejut."Ya aku punya anak perempua
Di kediaman tuan Imran.Saat ini semua keluarga datang ke ruang tamu karena saat ini ada berita besar yang akan di beritakan oleh tuan Imran.Satu tahun berlalu akhirnya ibu ayu bisa kembali pulih dengan beberapa banyak pengobatan dan perawatan dari rumah sakit yang sangat bagus."Syukurlah kamu sudah benar benar sehat" ucap tuan Imran menatap pada ibu ayu yang saat ini hanya diam saja duduk di samping tuan Imran.Akhir akhir ini Ibu ayu sering melamun bahkan banyak berdiam diri, bagaimana tidak dia tidak tau kalau Mira juga pergi dari sana.Ibu ayu berobat tanpa Mira atau pun tuan Salman di sampingnya, dan hal itu membuat ibu ayu sedih."Bagaimana kalau kita buat acara untuk merayakan hal ini" tanya tuan Imran."Ide bagus tuan" ucap Madam Rose sambil menggendong putra nya yang saat ini sudah berusia satu tahun."Baiklah aku akan adakan acara itu" ucap tuan Imran antusias.Madam Rose menatap pada ibu ayu."Mbak ada apa" tanya madam Rose."Rose apa selama aku pengobatan apa Mira atau S
"Bisa kah aku menjadi Abi nya" tanya kenan.Mira terkejut mendengar hal itu dia langsung menatap pada Velisya yang juga ada di sana tapi berjarak sangat jauh dari mereka."Bukannya kamu sudah menikah dengan Velisya" tanya Mira."Tidak itu mustahil aku tidak mungkin bersama dengan dia" ucap Kenan."Benarkah aku pikir kalian sudah bahagia" ucap Mira."Tidak" ucap Kenan."Berhenti minum paman aku tidak suka kau banyak minum" ucap Mira yang langsung pergi dari sana.Tapi ucapan itu sangat berharga bagi Kenan, apa lagi selama ini dia sangat merindukan Mira.Air mata Kenan menetes saat tau kalau Mira saat ini seperti tersiksa apa lagi badan Mira menjadi kurus seperti kurang makan."Ya Alloh, aku kasihan pada Mira" gumam Kenan sambil mengusap air matanya.Velisya hanya bisa tersenyum saja melihat ke arah Kenan yang sekarang mungkin sangat merindukan Mira."Aku sadar sekarang kalau orang yang berhak bersama dengan paman itu adalah Mira bukan aku" gumam Velisya.Satu tahun ini mampu merubah pe
Tuan Imran baru saja pulang dari kantornya dia tak lupa mengundang beberapa orang untuk datang ke acaranya itu.Hanya acara pengajian yang tuan Imran adakan tidak lebih dari itu apa lagi Ibu ayu tak terlalu suka pada pesta pesta."Ayu" sahut tuan Imran yang langsung masuk ke dalam kamar Ibu ayu.Tuan Imran terkejut melihat bayi perempuan yang sekarang baru bisa berdiri tapi belum bisa berjalan.Bayi bule namun kecantikannya terhalangi dengan kerudung yang bayi itu pakai."Bayi siapa itu" tanya tuan Imran menatap pada Ibu ayu dan Velisya yang masih ada di sini."Ini bayi Mira, Dad" sahut Velisya."Bayi Mira" tanya Tuan Imran terkejut mendengar hal itu."Ya dia datang, lihat Dad bayi ini sangat lucu aku jadi gemas padanya" ucap Velisya."Dia anak Haram Mira" sahut tuan Imran yang langsung mengubah raut wajah ibu ayu yang tadinya tersenyum menjadi muram."Kenapa dia datang lagi ke sini" tanya Tuan Imran.Tak ada yang menjawab pertanyaan tuan Imran apalagi Ibu ayu merasa kalau tuan Imran