Di kediaman tuan Imran.Saat ini semua keluarga datang ke ruang tamu karena saat ini ada berita besar yang akan di beritakan oleh tuan Imran.Satu tahun berlalu akhirnya ibu ayu bisa kembali pulih dengan beberapa banyak pengobatan dan perawatan dari rumah sakit yang sangat bagus."Syukurlah kamu sudah benar benar sehat" ucap tuan Imran menatap pada ibu ayu yang saat ini hanya diam saja duduk di samping tuan Imran.Akhir akhir ini Ibu ayu sering melamun bahkan banyak berdiam diri, bagaimana tidak dia tidak tau kalau Mira juga pergi dari sana.Ibu ayu berobat tanpa Mira atau pun tuan Salman di sampingnya, dan hal itu membuat ibu ayu sedih."Bagaimana kalau kita buat acara untuk merayakan hal ini" tanya tuan Imran."Ide bagus tuan" ucap Madam Rose sambil menggendong putra nya yang saat ini sudah berusia satu tahun."Baiklah aku akan adakan acara itu" ucap tuan Imran antusias.Madam Rose menatap pada ibu ayu."Mbak ada apa" tanya madam Rose."Rose apa selama aku pengobatan apa Mira atau S
"Bisa kah aku menjadi Abi nya" tanya kenan.Mira terkejut mendengar hal itu dia langsung menatap pada Velisya yang juga ada di sana tapi berjarak sangat jauh dari mereka."Bukannya kamu sudah menikah dengan Velisya" tanya Mira."Tidak itu mustahil aku tidak mungkin bersama dengan dia" ucap Kenan."Benarkah aku pikir kalian sudah bahagia" ucap Mira."Tidak" ucap Kenan."Berhenti minum paman aku tidak suka kau banyak minum" ucap Mira yang langsung pergi dari sana.Tapi ucapan itu sangat berharga bagi Kenan, apa lagi selama ini dia sangat merindukan Mira.Air mata Kenan menetes saat tau kalau Mira saat ini seperti tersiksa apa lagi badan Mira menjadi kurus seperti kurang makan."Ya Alloh, aku kasihan pada Mira" gumam Kenan sambil mengusap air matanya.Velisya hanya bisa tersenyum saja melihat ke arah Kenan yang sekarang mungkin sangat merindukan Mira."Aku sadar sekarang kalau orang yang berhak bersama dengan paman itu adalah Mira bukan aku" gumam Velisya.Satu tahun ini mampu merubah pe
Tuan Imran baru saja pulang dari kantornya dia tak lupa mengundang beberapa orang untuk datang ke acaranya itu.Hanya acara pengajian yang tuan Imran adakan tidak lebih dari itu apa lagi Ibu ayu tak terlalu suka pada pesta pesta."Ayu" sahut tuan Imran yang langsung masuk ke dalam kamar Ibu ayu.Tuan Imran terkejut melihat bayi perempuan yang sekarang baru bisa berdiri tapi belum bisa berjalan.Bayi bule namun kecantikannya terhalangi dengan kerudung yang bayi itu pakai."Bayi siapa itu" tanya tuan Imran menatap pada Ibu ayu dan Velisya yang masih ada di sini."Ini bayi Mira, Dad" sahut Velisya."Bayi Mira" tanya Tuan Imran terkejut mendengar hal itu."Ya dia datang, lihat Dad bayi ini sangat lucu aku jadi gemas padanya" ucap Velisya."Dia anak Haram Mira" sahut tuan Imran yang langsung mengubah raut wajah ibu ayu yang tadinya tersenyum menjadi muram."Kenapa dia datang lagi ke sini" tanya Tuan Imran.Tak ada yang menjawab pertanyaan tuan Imran apalagi Ibu ayu merasa kalau tuan Imran
Di pelosok desa saat ini tuan Salman tengah menatap pada pegunungan yang sangat indah itu, pemandangan di sana sangat indah bahkan udaranya sejuk tidak terkontaminasi dengan udara kotor dari kendaraan atau polusi.Tuan Salman mengendong Reynan yang sekarang sangat aktif untuk bayi seusianya."Bobo Rey kasihan Umi kamu" bisik tuan Salman.Sudah beberapa lama mereka tinggal di sana tetap saja tuan Salman tak pernah bisa jika tidak memikirkan keluarganya, mungkin Aisyah juga sama dia sangat merindukan keluarga nya di kota.Apa lagi saat mereka pergi dahulu tak ada ucapan atau bahkan ijin dari orang tua Aisyah.Tuan Salman tau betul apa yang terjadi pada istrinya itu."Aisyah" sahut tuan Salman."Ya tuan ada apa" tanya Aisyah."Mau ke kota bersama dengan ku" tanya tuan Salman.Aisyah terlihat berpikir sejenak dia tak bisa bayangkan bagaimana reaksi kedua orangtuanya kalau dia pergi ke kota dengan membawa bayi."Bagaimana" tanya tuan Salman."Apa orang tuaku tak akan marah" tanya Aisyah."
Pagi harinya keluarga itu sangat sibuk bahkan Mira dan Kanaya saja sudah bangun dari sejak pagi tadi.Mira melihat bayi Aland yang di bawa oleh pelayan madam Rose."Bawa ke sini biarkan mereka bermain" sahut Mira."Baik Nona" ucap pelayan."Selamat pagi bayi Aland" ucap Mira yang langsung memangku bayi kecil itu.Tapi sayang Kanaya menangis karena Uminya menggendong orang lain selain dirinya."Nona bayi anda menangis mungkin dia takut kalau Nona akan lebih sayang pada Bayi Aland" ucap Pelayan."Benarkah" tanya Mira yang bahkan tak tau hal sekecil itu."Ya itu biasa terjadi pada anak kecil" ucap Pelayan."Sayang umi gak akan di ambil Aland kok, sini duduk bersama dengan Aland" ucap Mira mendudukan Kanaya di paha kirinya sedang kan bayi aland di paha kanannya."Tuh kan kalian bisa bersama" ucap Mira mengecup kening Kanaya.Tapi sayang bayi Kanaya menarik rambut Aland yang ada dekat dengannya.Bayi kecil itu menangis karena ulah Kanaya yang menarik rambut Aland yang sedikit tebal itu."K
Siang ini benar saja kediaman itu kedatangan tamu yang sangat asing bagi mereka semua.Teman dari orang tua tuan Imran dan Kenan.Dahulu kawan karib orang tua tuan Imran ini yang sudah membantu keuangan orang tua nya, hingga tuan Imran dan Kenan merasakan kekayaan nya saat ini."Selamat siang tuan Imran" ucapnya."Selamat siang pak Ginanjar" ucap Tuan Imran."Aku bersyukur kalian sehat walaupun sahabat aku sudah lama tiada, di mana istrinya" tanya Pak Ginanjar yang sudah sangat tua mungkin sekarang menginjak di usia 90 tahunan tapi masih sangat segar dan tidak pikun."Mamah di rawat di rumah sakit" ucap tuan Imran."Hah aku tidak terlalu dekat dengan istrinya" ucap pak Ginanjar."Bagaimana bapak keluarga bapak sehat" tanya Tuan Imran."Alhamdulillah" ucap pak Ginanjar."Syukur lah" ucap Tuan Imran.Beberapa orang tamu lagi masuk ke dalam rumah tuan Imran."Assalamualaikum" sahutnya."Waalaikum salam" sahut keluarga serempak.Tuan Imran menatap pada gadis yang saat ini terlihat seumura
Velisya saat ini tengah bersama dengan Rasyid yang sudah menjadi partner kerja nya selama satu tahun lebih ini.Jika bukan karena Velisya yang maksa untuk bekerja di sana mana mungkin Rasyid membiarkan Velisya yang lulusan smp menjadi asisten pribadinya."Sekarang sudah selesai" tanya Velisya."Belum" ucap Rasyid."Pak aku mau pulang, bapak tau gak di rumah aku sekarang jadi rame" ucap Velisya."Kenapa" tanya Rasyid."Ada Mira di sana bersama dengan putri nya" ucap Velisya."Putri maksudnya Mira punya anak itu kenyataan" tanya Rasyid."Ya" bohong Velisya."Syukur lah kalau begitu pasti pak Kenan sangat bahagia" ucap Rasyid."Itu bukan anak paman" ucap velisya."Maksudnya" tanya Rasyid."Yang Mira asuh sekarang itu anak dari orang lain, laki laki lain suami Mira yang katanya sudah meninggal, bapak percaya tidak kalau Mira hamil saat belajar dahulu" tanya Velisya."Hamil saat belajar" tanya Rasyid."Ya katanya sih dari pengakuan Mira begitu tapi tak masuk akal ya, aku yang nakal tapi Mi
Mira keluar dari ruangan tuan Imran dia menatap pada Velisya yang baru saja akan masuk ke sana."Mira ada kak Salman di bawah" ucap Velisya yang sepertinya membuat Mira bahagia mendengar nya."Benarkah" tanya Mira."Ya aku tadi bersama dia dan putranya, sekarang aku akan panggil Daddy" ucap Velisya."Oh aku akan ke sana" ucap Mira.Dia langsung pergi dari sana saat ini Mira sangat bahagia karena bisa bertemu dengan kakak iparnya yang sudah satu tahun lebih tak dia temui.Velisya menatap pada semangat Mira yang sangat besar saat ini Velisya menjadi semakin salut pada Mira karena bisa melewati hari harinya dengan merawat Kanaya yang notabene nya adalah putri dari tuan Imran dan Madam Rose.Velisya langsung masuk ke dalam ruangan kerja tuan Imran yang saat ini tengah bekerja padahal sudah sore hari."Dad ada kabar bagus" ucap Velisya."Apa" tanya tuan Imran."Ada kak Salman di bawah" ucap Velisya."Benarkah" tanya tuan Imran."Ya dan ada hal yang paling membahagiakan ibu ayu, yaitu kak S