Share

bab 75 penyesalan Mira

Di pelosok desa saat ini tuan Salman tengah menatap pada pegunungan yang sangat indah itu, pemandangan di sana sangat indah bahkan udaranya sejuk tidak terkontaminasi dengan udara kotor dari kendaraan atau polusi.

Tuan Salman mengendong Reynan yang sekarang sangat aktif untuk bayi seusianya.

"Bobo Rey kasihan Umi kamu" bisik tuan Salman.

Sudah beberapa lama mereka tinggal di sana tetap saja tuan Salman tak pernah bisa jika tidak memikirkan keluarganya, mungkin Aisyah juga sama dia sangat merindukan keluarga nya di kota.

Apa lagi saat mereka pergi dahulu tak ada ucapan atau bahkan ijin dari orang tua Aisyah.

Tuan Salman tau betul apa yang terjadi pada istrinya itu.

"Aisyah" sahut tuan Salman.

"Ya tuan ada apa" tanya Aisyah.

"Mau ke kota bersama dengan ku" tanya tuan Salman.

Aisyah terlihat berpikir sejenak dia tak bisa bayangkan bagaimana reaksi kedua orangtuanya kalau dia pergi ke kota dengan membawa bayi.

"Bagaimana" tanya tuan Salman.

"Apa orang tuaku tak akan marah" tanya Aisyah.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status