Pagi harinya keluarga itu sangat sibuk bahkan Mira dan Kanaya saja sudah bangun dari sejak pagi tadi.Mira melihat bayi Aland yang di bawa oleh pelayan madam Rose."Bawa ke sini biarkan mereka bermain" sahut Mira."Baik Nona" ucap pelayan."Selamat pagi bayi Aland" ucap Mira yang langsung memangku bayi kecil itu.Tapi sayang Kanaya menangis karena Uminya menggendong orang lain selain dirinya."Nona bayi anda menangis mungkin dia takut kalau Nona akan lebih sayang pada Bayi Aland" ucap Pelayan."Benarkah" tanya Mira yang bahkan tak tau hal sekecil itu."Ya itu biasa terjadi pada anak kecil" ucap Pelayan."Sayang umi gak akan di ambil Aland kok, sini duduk bersama dengan Aland" ucap Mira mendudukan Kanaya di paha kirinya sedang kan bayi aland di paha kanannya."Tuh kan kalian bisa bersama" ucap Mira mengecup kening Kanaya.Tapi sayang bayi Kanaya menarik rambut Aland yang ada dekat dengannya.Bayi kecil itu menangis karena ulah Kanaya yang menarik rambut Aland yang sedikit tebal itu."K
Siang ini benar saja kediaman itu kedatangan tamu yang sangat asing bagi mereka semua.Teman dari orang tua tuan Imran dan Kenan.Dahulu kawan karib orang tua tuan Imran ini yang sudah membantu keuangan orang tua nya, hingga tuan Imran dan Kenan merasakan kekayaan nya saat ini."Selamat siang tuan Imran" ucapnya."Selamat siang pak Ginanjar" ucap Tuan Imran."Aku bersyukur kalian sehat walaupun sahabat aku sudah lama tiada, di mana istrinya" tanya Pak Ginanjar yang sudah sangat tua mungkin sekarang menginjak di usia 90 tahunan tapi masih sangat segar dan tidak pikun."Mamah di rawat di rumah sakit" ucap tuan Imran."Hah aku tidak terlalu dekat dengan istrinya" ucap pak Ginanjar."Bagaimana bapak keluarga bapak sehat" tanya Tuan Imran."Alhamdulillah" ucap pak Ginanjar."Syukur lah" ucap Tuan Imran.Beberapa orang tamu lagi masuk ke dalam rumah tuan Imran."Assalamualaikum" sahutnya."Waalaikum salam" sahut keluarga serempak.Tuan Imran menatap pada gadis yang saat ini terlihat seumura
Velisya saat ini tengah bersama dengan Rasyid yang sudah menjadi partner kerja nya selama satu tahun lebih ini.Jika bukan karena Velisya yang maksa untuk bekerja di sana mana mungkin Rasyid membiarkan Velisya yang lulusan smp menjadi asisten pribadinya."Sekarang sudah selesai" tanya Velisya."Belum" ucap Rasyid."Pak aku mau pulang, bapak tau gak di rumah aku sekarang jadi rame" ucap Velisya."Kenapa" tanya Rasyid."Ada Mira di sana bersama dengan putri nya" ucap Velisya."Putri maksudnya Mira punya anak itu kenyataan" tanya Rasyid."Ya" bohong Velisya."Syukur lah kalau begitu pasti pak Kenan sangat bahagia" ucap Rasyid."Itu bukan anak paman" ucap velisya."Maksudnya" tanya Rasyid."Yang Mira asuh sekarang itu anak dari orang lain, laki laki lain suami Mira yang katanya sudah meninggal, bapak percaya tidak kalau Mira hamil saat belajar dahulu" tanya Velisya."Hamil saat belajar" tanya Rasyid."Ya katanya sih dari pengakuan Mira begitu tapi tak masuk akal ya, aku yang nakal tapi Mi
Mira keluar dari ruangan tuan Imran dia menatap pada Velisya yang baru saja akan masuk ke sana."Mira ada kak Salman di bawah" ucap Velisya yang sepertinya membuat Mira bahagia mendengar nya."Benarkah" tanya Mira."Ya aku tadi bersama dia dan putranya, sekarang aku akan panggil Daddy" ucap Velisya."Oh aku akan ke sana" ucap Mira.Dia langsung pergi dari sana saat ini Mira sangat bahagia karena bisa bertemu dengan kakak iparnya yang sudah satu tahun lebih tak dia temui.Velisya menatap pada semangat Mira yang sangat besar saat ini Velisya menjadi semakin salut pada Mira karena bisa melewati hari harinya dengan merawat Kanaya yang notabene nya adalah putri dari tuan Imran dan Madam Rose.Velisya langsung masuk ke dalam ruangan kerja tuan Imran yang saat ini tengah bekerja padahal sudah sore hari."Dad ada kabar bagus" ucap Velisya."Apa" tanya tuan Imran."Ada kak Salman di bawah" ucap Velisya."Benarkah" tanya tuan Imran."Ya dan ada hal yang paling membahagiakan ibu ayu, yaitu kak S
Setelah lama Mira dan Velisya ada di sana akhirnya Kenan bisa tertidur dengan pulas juga, tak pernah Kenan pikirkan kalau dia akan mendapatkan perhatian dari Mira yang sudah satu tahun ini tidak Kenan rasakan kehadirannya."Vey ayo keluar paman sudah tertidur" ucap Mira."Baiklah ayo" ucap Velisya yang terlihat sudah mengantuk.Mira jalan dengan terburu buru dia takut Kanaya akan bangun apa lagi dia terlalu lama di kamar Kenan."Selamat tidur" ucap Mira."Mira terima kasih sudah membantu paman Kenan aku kasihan pada paman tapi aku tidak bisa bantu banyak" ucap Velisya."Tidak apa" ucap Mira tersenyum dan langsung masuk ke dalam kamarnya.Velisya menatap pada Mira yang sudah masuk ke dalam kamarnya."Aku yakin kalau mereka sekarang masih saling mencintai tapi sayang mereka terlalu kaku" gumam Velisya.Velisya tersenyum sambil memikirkan rencana untuk menyatukan mereka kembali, namun itu jauh lebih sulit apa lagi Mira dan Kenan sangat canggung.Velisya berjalan ke arah kamarnya dia meli
PlakkMadam Rose datang ke sana dia langsung menampar Mamah Laras yang saat ini sudah bicara kalau Kanaya adalah anak haram."Jangan pernah katakan lagi kalau Kanaya anak haram" geram madam Rose.Mamah Laras hanya bisa terdiam sambil memegangi pipinya yang terasa sangat sakit karena tamparan dari madam Rose."Berani kau katakan itu lagi aku tidak akan segan segan membuat kamu di usir dari rumah ini" ucap Madam Rose.Peeling seorang ibu memang kuat mungkin Madam Rose juga begitu dia sangat marah saat tau kalau Kanaya di hina oleh orang lain.Padahal jika tidak memiliki ikatan mungkin Madam Rose tak akan semarah itu."Tidak heran kalau kamu akan membela Mira, kan kamu juga dulu punya anak haram" ucap Mamah Laras."Siapa yang kamu bilang anak haram" tanya Madam Rose."Siapa lagi Iqbal, tapi jangan lupa Rose kalau Velisya juga ada sebelum kalian menikah, jika seperti itu akan di sebut apa" tanya Mamah Laras."Berani sekali kau Laras, wanita mandul aku bersyukur kalau kamu menjadi wanita m
"Selamat siang tuan" sahut Rasyid."Siang" ucap Tuan Imran."Maaf tuan kedatangan saya kemari sedikit mendadak tapi saya punya niat bahwa saya ingin melamar Velisya untuk menjadi istri saya" ucap Rasyid yang to the poin."Hah" serentak keluarga itu terkejut.Velisya yang ada di sana langsung menatap dengan tatapan bertanya tanya pada Rasyid.Bahkan dia juga melihat betapa terkejutnya keluarga saat mendengar hal itu."Pak jangan ngada ngada" ucap Velisya menatap tajam pada Rasyid."Itu pun kalau tuan mengijinkan, saya hanya bisa meminta Velisya, soal Restu itu terserah pada tuan sekeluarga" ucap Rasyid yang menampakkan raut wajah serius tak ada raut wajah bercanda di sana."Saya terkejut mendengar hal ini, anda tau kan bagaimana Velisya dan saya harap anda tau bagaimana Velisya yang sebenarnya" sahut tuan Imran."Saya tau maka dari itu saya datang kemari" ucap Rasyid mantap untuk meminang velisya."Apa nantinya kau akah menduakan Velisya" tanya Madam Rose yang benar benar terkejut apa
Mira datang ke sana dia melihat Kenan yang mengobrol di sana berduaan.Mira menatap pada madam Rose yang tengah melihat tanda lahir Kanaya yang ada di lehernya.Padahal Mira sengaja menghalangi tanda lahir itu supaya tidak ketahuan oleh orang orang yang ada di rumah itu.Tapi sekarang madam Rose tau kalau Kanaya punya tanda lahir di lehernya."Ini kak" ucap Mira pada Aisyah."Oh ya Mira kalau kamu mau istirahat saja silahkan istirahat dulu, biar Kanaya aku yang urus" ucap Madam Rose."jangan nanti menyusahkan" ucap Mira."Tidak dari pada kamu tidak istirahat nanti kamu kelelahan dan siapa yang akan menjaga Kanaya nanti malam" tanya madam Rose."Ya baiklah aku akan rebahan di sofa sana" ucap Mira."Ya silahkan" ucap Madam Rose."Kamu tenang saja Kanaya ada Ibu juga yang akan mengurus nya" sahut ibu ayu."Terima kasih Bu" ucap Mira.Mira merebahkan tubuhnya di sofa yang ada di sana, sebenarnya dia memang ingin istirahat apalagi sejak tadi dia mengendong Kanaya yang sangat berat itu.Mir