"Untuk malam ini kita nginep aja di rumah Raka ya, besok pagi kita pindah ke rumah mama." Maureen berkata saat mereka tengah membereskan bekas mereka makan.Saat Maureen menyebutkan kata mama untuk dirinya, ada perasaan yang tidak bisa Nayla ungkapkan. Sungguh dia benar-benar bisa memanggil Mama pada orang yang memang mengakui kehadirannya.Sementara kepada Ibu mertuanya, meskipun ia memanggil ibu tapi sikapnya sama sekali tidak mencerminkan seorang ibu yang menyayangi seorang anaknya. Ia dengan ibu mertuanya seperti orang lain, hingga dirinya tidak bisa menemukan sosok ibu yang Ia inginkan. Tidak bisa membayangkan bagaimana sosok seorang ibu yang sesungguhnya."Tapi apa tidak apa-apa, dokter Samuel kan belum tahu." Nayla khawatir Samuel justru tidak setuju dengan dirinya tinggal di rumah mereka."Jangan panggil Dokter Samuel, dong. Panggil dia Papa oke. Nah, kalau urusan itu kamu tenang aja, Mama udah bilang kok sama papa dan dia setuju banget. Dia juga bilang kalau kamu tinggal
Di luar hujan begitu derasnya. Fery yang saat ini hendak tidur seketika tidak bisa tidur, ia terus saja keingatan pada Nayla.Dia tidak tahu Nayla di mana, Apakah dia kehujanan? Atau sudah berada di tempat aman untuk berteduh? Sungguh Fery dibuat pusing memikirkannya.Santi yang saat ini tengah memeluk Fery dari belakang, mulai menyadari jika sang suami belum juga tidur. Dia yakin Fery saat ini sedang memikirkan Nayla. Dia kesal padahal, dia sendiri yang mengusir Nayla dan meminta cerai. lalu kenapa sekarang suaminya ini malah mengingat kembali Nayla? Apa dia tidak rela? tanya Santi dalam benaknya. Ini tidak boleh terjadi! Santi tidak ingin jika Fery mencabut lagi niatnya. "Mas kok belum tidur? Ini sudah malam," ucap santi seraya dirinya semakin memeluk erat tubuh Fery dari belakang. Ia mencari kenyamanan dan kehangatan."Mas gak bisa tidur, kamu kalau ngantuk tidur saja duluan." titah Fery dan ditolak Santi. Mana mungkin dirinya membiarkan suaminya mengingat Nayla."Gak bisa gitu d
Santi terbangunkan oleh suara notip telepon di handphone miliknya. Ia pun berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya. Entah siapa tengah malam seperti ini ada orang yag menghuni dirinya. Sungguh ini sangat mengganggu.Saat Santi lihat, mendapati satu nomor asing masuk. Ia pun mengerutkan keningnya menerka-nerka siapa orang yang menghubungi dirinya. Namun, ia sama sekali tidak menemukan jawaban.Awalnya, ia ingin mengabaikannya. Namun, sesuatu mengusik pandangannya. Saat tidak sengaja satu pesan yang masuk terbuka. Santi sampai melototkan kedua matanya, ia benar-benar terkejut dengan isi pesan tersebut.sebuah pesan ancaman yang diberikan seseorang padanya.takut ketahuan, ia langsung menghapus pesan tersebut dan langsung mnonaktikan handphone nya.mendadak Santi jadi merasa panas dingin, ia benar-benar takut dengan ancaman itu. sebab ancaman tersebut bisa mempengaruhi hubungannya dengan Fery, ia tidak ingin hal yang tidak diinginkan terjadi.santi mencoba untuk tertidur kembali, ia mem
Dua bulan berlalu begitu cepat, selama itu pula Nayla tinggal bersama orang tua Raka. Di sana Nayla mendapatkan cinta dan kasih dari seseorang yang bernama mama dan papa. Meskipun awalnya, Nayla merasa canggung. Namun, seiring dengan berjalannya waktu Nayla bisa menyesuaikan diri.Selama dua bulan itu pula, Nayla belum pernah bertemu lagi dengan Fery. Jangankan bertemu saling bertukar informasi dari handphone pun tidak pernah sama sekali. Hingga baru saja ia mendapatkan pesan dari Fery. Pesan yang membuat dirinya Menghela napas. {kita sudah resmi bercerai, ambilah akte perceraian mu di pengadilan}Seperti itulah bunyi pesan yang di kirimkan oleh fery. Nayla sama sekali tidak merasa sedih, ia justru terlihat tenang dan biasa saja. ia menghela napas lagi, sejurus kemudian meletakkan kembali ponselnya di atas nakas. kini dirinya resmi memiliki status seorang single, wanita yang ditinggal cerai oleh suaminya.Rasanya Nayla ingin tertawa saja, ternyata nasib rumah tangganya harus berak
Fery baru saja mengirim pesan pada Nayla, jika mereka sekarang sudah resmi bercerai. Entah kenapa ada perasaan tidak rela mengetahui mereka sudah bukan lagi pasangan suami istri. Dia tahu bagaimana perjuangan mereka. Namun, mau bagaimana lagi. Fery tidak akan pernah memaafkan kesalahan Nayla yang tega berselingkuh. Meskipun itu tidaklah benar karena Fery berhasil dihasut oleh Santi dan ibunya."Mas Fery!" Teriakan Santi membuat Fery mengakhiri lamunannya. Ia secepatnya menyimpan kembali handphone ke saku jasnya."Mas, mas Fery. Ayo! Katanya mau antar aku ke rumah sakit. Kita kan mau memeriksa kandunganku," lagi Santi berteriak memanggil Fery.Fery beranjak lalu mendekat ke sumber suara teriakan Santi. Telinganya selalu sakit saat mendengar teriakan santi yang memekikkan telinga."Aku ingat, kok. Tadi ada telepon dari Kline, jadi mas angkat dulu," terang Fery berbohong. Ia sengaja tidak ingin menyebut nama Nayla lagi takut terjadi perdebatan."Ya udah ayo kita berangkat, Mas. Keburu
Raka terus saja memerhatikan Nayla dari balik kaca spion mobil. Ia ingin sekali memeluk Nayla dan mengatakan. Tenanglah semua akan baik-baik saja. Namun, apalah daya itu hanya jadi angannya saja.Kejadian tadi pun membuat Raka tahu, jika Nayla sudah resmi diceraikan oleh suaminya dan Nayla tidak bilang apa-apa. Wajar saja karena Raka pun sadar diri dia bukanlah siapa - siapa.Raka sadar diri siapa dirinya? Sampai-sampai Nayla harus bilang jika dirinya kini sudah resmi bercerai.Di dalam mobil, Maureen pun tidak hentinya terus mengumpat. Ia baru tahu jika mantan suami Nayla benar-benar kurang ajar. Tidak menghargai seorang wanita. Dan tipe pria banci versi Maureen karena beraninya main keroyokan untuk menjatuhkan seorang wanita."Cup, cup, Nay jangan menangis. Kamu harus buktikan kamu itu wanita kuat, meskipun dia menghinamu seperti tadi." Maureen mengelus-elus pundak Nayla agar bisa tenang.Maureen tidak hentinya mencoba untuk membuat Nayla terhibur namun, tidak membuat Nayla berhenti
Selama proses pemeriksaan, Fery hanya diam. Ia tidak fokus untuk memperhatikan pemeriksaan kehamilan Santi. Sungguh pertemuaan dengan Nayla membuat ia terus terpikirkan. Apalagi saat dengan jelas ia melihat Nayla terlihat baik-baik saja selepas bercerai dengannya, Padahal yang ia pikir, Nayla akan terus larut dalam kesedihannya. Karena dicerai olehnya, sebab terus ketergantungan padanya, tapi ini justru kebalikannya.yang lebih mengejutkan lagi, Nayla tengah bersama pria lain yang mungkin itu adalah selingkuhannya. Tangannya terkepal erat, kenapa dirinya masih saja memiliki perasaan cemburu? dia tidak suka melihat Nayla bersama pria lain.Santi yang melihat Fery tidak fokus, langsung kesal, dia tahu penyebab Fery seperti ini. karena tadi bertemu Nayla. Santi cemburu karena merasa jika Fery sebenarnya masih mencintai Nalya."Bisa-bisanya mas fery memikirkan Nayla saat sedang bersamaku. Nayla, ternyata kamu masih saja mengganggu mas Fery, padahal kalian sudah resmi bercerai." gumam
Semenjak pertemuaanya dengan Fery tempo hari, Nayla kini menutup akses untuk Fery, dia mengganti nomor teleponnya, agar fery tidak terus menggagu dirinya. sebab setelah petemuan itu Fery terus saja mengganggu dirinya. Dia selalu diteror dengan chat yang sama. wanita murahan. ya, setiap waktu ia selalu saja mendapakan pesan seperti itu. Atas saran Raka dan Maureen akhirmya Nayla bersedia untuk ganti nomor. Demi ketenangan hidupnya, agar proses pengobatan penyakitnya berjalan dengan lancar tidak ada hambatan berupa sesuatu yang melemahkan mental.Saat ini Nayla tengah duduk termenung. sudah dua hari dia tidak menerima pesanan kue online. seleranya untuk membuat kue hancur, dari pada hasilnya tidak memuaskan membuat Nayla memilh libur saja untuk beberapa hari kedepan.Raka baru saja pulang kerja sekitar pukul empat sore. Saat dirinya hendak ke kamar, langkahnya harus terhenti tatkala netranya melihat Nayla. Yang tengah duduk seraya melamun.Terbesit dipikirannya utuk menghampiri Nayla.