Share

LAKI-LAKI BODOH!

Setengah jam kemudian Maureen baru saja tiba, ia langsung menanyaka keaadaan Nayla pada Raka.

Raka yang selalu tahu mama nya selalu riweh hanya bisa diam, seraya memijat pelipisnya yang sakit. Sakit karena terus saja kepikiran Nayla.

“Raka mana Nayla? Mama mau tahu keadaannya sekarang.” Ujar Maureen dengan riwehnya. Bahkan ia sampai menggoyang -goyangkan lengan Raka.

“Nayla lagi tidur, mama bisakan suaranya dipelanin dikit. Raka yakin kalau suara mama terus di full-in seperti ini, Nayla akan terbangun." celetuk Raka dan Raka sukses mendapatkan tepukan dari Maureen.

“Kamu gitu banget ke mama sendiri.” protes Maureen seraya memukul lengan Raka.

“Ini kan fakta, Ma. Gini, nih, Mama suka gak nyadar."

“Terserah kamu sajalah. Mama cuma mau tanya gimana keadaan Nayla, apa yang sebenarnya terjadi dengan Nayla?" Tanya maureen begitu tidak sabarannya, entahlah tiba -tiba ia begitu peduli pada Nayla, padahal ia hanya sebatas tahu namanya saja. Tapi serasa sudah mengenal lama.

“kacau, Ma,” ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status