Tangan lelaki itu bergetar hebat memegang benda pipih yang baru saja diberikan kepadanya ia benar-benar tidak menyangka jika ternyata hubungannya dan juga Sandra selama ini bisa membuahkan sebuah hasil yang tidak diinginkan. Alat tes kehamilan yang sudah menunjukkan dua garis itu benar-benar membuat Beni tidak menyangka, dengan Anggita saja dirinya merasa sangat sulit untuk memiliki anak bahkan ia berpikiran jika wanita itulah yang memiliki masalah perihal kandungan yaitu Anggita mandul, semua dugaannya itu semakin menguatkan saat ia sudah mendapatkan alat tes kehamilan itu dan ternyata memang benar jika anggota yang memiliki masalah dan bukan dirinya.2 tahun lamanya mereka menikah dan tidak dikaruniai anak, seharusnya saat ini dirinya senang karena memiliki anak menjadi impiannya sejak dulu, tetapi sekarang dirinya Tengah bermasalah ia masih berusaha untuk mengejar Anggita agar mau kembali lagi kepadanya, tetapi mengapa justru Sandra dinyatakan hamil saat ia berusaha untuk mendapatk
"Aku bukan Beni, Anggita. Kamu tidak bisa memukul rata semua lelaki itu sama seperti dia," ungkap Caraka.Anggita menggeleng dulu dirinya terlalu bodoh dan percaya akan kata-kata cinta bahkan selama 2 tahun dirinya begitu tersiksa, terhina bahkan harga dirinya pun terus diinjak-injak oleh mereka. Namun, sekarang dirinya tidak ingin seperti itu lagi ia hanya ingin menikmati kebebasannya saja dan tidak mau juga terjebak lagi dalam pernikahan yang salah karena buktinya saja sekarang kakak iparnya walaupun bergelimang harta, serta Baskoro bukan orang yang gila wanita tetapi pernikahan kakaknya itu sangatlah dingin dan dirinya tidak mau jika anaknya seperti keponakannya yang selalu kesepian berada di rumah besar walaupun segala macam kebutuhannya sudah terpenuhi."Kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan saat menjadi seorang istri yang dituntut untuk serba bisa, aku juga masih belum ingin menikah walaupun bukan denganmu," ungkap Anggita. Anggita benar-benar masih merasa sangat trauma deng
"Ayo kak aku sudah siap," ujar Anggita.Baskoro sudah pamit undur diri untuk ke kantor lebih dulu meninggalkan Andre yang masih menunggu Anggita bersiap-siap, lelaki itu terkejut dengan kedatangan anggota yang tiba-tiba dirinya saja masih memikirkan caranya agar bisa berbicara dengan sang adik Dia sangat mengetahui bagaimana karakteristik dari Anggita itu.Mereka berdua langsung saja keluar dari rumah. Andre memberikan berkas-berkas yang harus dipelajari oleh adiknya tersebut agar adiknya mengetahui hal apa yang akan dibahas dalam pertemuan dengan klien nanti.Akhirnya mereka berdua pun sudah sampai di tempat yang ditentukan, langsung saja menghampiri klien yang sudah menunggunya. Andre menjelaskan tentang Anggita lalu akhirnya mereka membahas perihal pekerjaan.Lelaki itu benar-benar bingung harus memulai dari mana percakapan mengenai cara ka, dirinya mengetahui bagaimana karakteristik dari Anggita itu pasti sang adik akan marah jika dirinya ikut campur dan pasti Anggita tidak mau be
Pagi ini saat sudah sampai di kantor Andre langsung saja memasuki ruangan dari kakaknya Baskoro. Karena lelaki itu meminta dirinya untuk segera keluarnya, ia sudah sangat yakin pasti Baskoro akan menanyakan perihal apakah kemarin dirinya berhasil atau tidak membujuk Anggita.Andre langsung saja mengetuk pintu ruangan Baskoro setelah terdengar suara Baskoro mempersilahkannya masuk ia langsung saja masuk walaupun dirinya belum berhasil untuk membujuk Anggita, tetapi sepertinya ia sudah mendapatkan sebuah informasi yang tentunya pasti akan membuat kakaknya itu menjadi senang.Baskoro benar-benar penasaran apakah Andre berhasil atau tidak membujuk Anggita karena jika dirinya yang mengatakan pasti anggota langsung saja menolak dan berpikir yang tidak tidak perihal Caraka karena lelaki itu adalah temannya dan ia juga sangat mengetahui jika sikapnya keras dan juga Anggita sama seperti itu jika mereka berdua adu argumentasi pasti dua-duanya tidak akan ada yang mau mengalah ia hanya menghindar
Anggita masih malas menerima panggilan dari Caraka, wanita itu masih benar-benar kesal dengan apa yang dilakukan oleh Caraka sepertinya dugaannya selama ini memang benar jika lelaki itu adalah seorang buaya darat yang hanya tengah berkamuflase saja berusaha meyakinkannya untuk percaya kepadanya lagi. Kemarin saja mengucapkan banyak janji agar dirinya mau menjadi istrinya, tetapi esoknya setelah ditolak justru ia bersama dengan wanita lain siapa yang akan percaya dengan alasannya jika wanita yang bersamanya waktu itu adalah kliennya mana mungkin meeting berdua ia juga mengetahui jika meeting itu pasti akan banyak orang dan mungkin dirinya sangat yakin jika apa yang kemarin dirinya lihat adalah benar apa adanya jika Caraka memang bukanlah laki-laki yang baik memang benar di dunia ini tidak ada laki-laki yang benar-benar baik."Untuk apa lagi menelponku pasti mau menjelaskan jika yang kemarin itu adalah kliennya agar aku tetap percaya memangnya aku itu adalah wanita bodoh yang mudah diboh
Anggita menggerutu kesal kenapa pria itu malah muncul di salon. Bagaimana bisa Caraka ada di tempat ini tidak mungkin jika dirinya akan menyalon juga sepertinya hal yang benar-benar sangat di luar nalar. Wanita itu meretasikan matanya pertanda ia benar-benar begitu kesal melihat kehadirannya yang tidak diundang tiba-tiba saja datang padahal dirinya sedang menghindari Caraka, tetapi mengapa lelaki itu harus tiba-tiba muncul. Caraka hanya tersenyum puas saat mereka sudah berada di mobil. "Aku mencoba menghubungi kamu kamu tak mau menjawab, ya sudah aku cari ke sini. Sopir kamu sudah aku suruh pulang." Caraka memberitahukan semuanya agar Anggita tidak beralasan ingin pulang lagi bersama dengan sopirnya, karena dirinya sudah memperhitungkan semuanya.Anggita benar-benar kesal dengan apa yang di lakukan oleh Caraka. Untuk apa mencarinya sampai ke salon, bukankah dirinya sudah jelas-jelas menolak lelaki itu dan dia juga sudah mendapatkan wanita lain ia yakin jika wanita yang waktu itu dia
Caraka sedikit mendekatkan dirinya kepada Anggita. Dirinya mengetahui apa yang dipikirkan wanita itu sepertinya dia bisa membaca isi hatinya terlihat jelas dari wajah Anggita bisa terbaca apa yang sedang dirinya pikirkan. Lelaki itu pun sedikit berbisik di telinga Anggita."Kalau kamu menolak, aku akan mencabut saham terbesar di perusahaan Baskoro. Kamu tahukan berapa persen saham yang aku invest di perusahaan kakak kamu."Caraka harus menggunakan ancaman agar Anggita mau menikah dengan. Tentunya apa yang dia katakan itu sudah dibicarakan dengan Baskoro dan Andre. Dirinya yakin pasti Anggita akan memikirkan apa yang ia ucapkan jika mengenai perusahaan Baskoro tentu saja wanita itu tidak mau membuat perusahaan keluarganya hancur karena dirinya apalagi ia sudah mengetahui dari Baskoro jika dikirim itu sangat takut jika dirinya menarik saham di perusahaan.Anggita sedikit kaku saat mendengar ancaman dari Caraka wanita itu tahu jika perusahaan yang dibangun oleh sang kakak adalah perusaha
Anggita merasa terjebak dalam sebuah permainan kakaknya juga pria bernama Caraka. Sejak awal dirinya mengetahui jika katanya berniat menjodohkan ia dengan Caraka dirinya berusaha untuk menolak, bahkan ia sudah sangat tegas menolak kepada kakaknya ia tidak ingin seperti boneka yang hidupnya selalu diatur oleh mereka apalagi mengenai pernikahan bukankah yang menjalankan pernikahan itu dirinya dan bukan mereka lantas mengapa mereka selalu ikut campur dari hal-hal tersebut.Ancaman dari Caraka membuat dirinya mati kutu dan tidak bisa apa-apa, karena menurutnya perusahaan yang kini dipimpin oleh Baskoro itu sangatlah penting karena bagaimanapun juga perusahaan itulah yang membuat dirinya menjadi seperti ini dan juga ia sangat mengetahui bagaimana perjuangan kakaknya untuk mendapatkan posisi saat ini. Walaupun awalnya dirinya menolak karena ancaman itu pun akhirnya mau tidak mau dirinya mau nerima Caraka sebagai calon suaminya.***Seminggu telah berlalu, mereka mempersiapkan semuanya. Bahk