Share

Bab 115. Makan Malam

"Oh jadi itu, yang namanya Putri, cantik ya, tapi katanya dia itu janda."

"Ah kayak nggak ada gadis lain aja, sampai harus memilih janda, Raffi kan bujangan."

"Iya, terus denger-denger dia itu dari kalangan bawah, sekarang aja dia kerja kantoran berkat campur tangan Hendrawan sama Maya. Kalau tidak mungkin dia jadi gembel."

"Ssssttt, ssstttt, sudah diam, jangan ngomongin di sini, kalau Maya denger bisa marah dia."

"Heran aja sama si Maya, kenapa begitu menginginkan wanita itu jadi mantu sih."

"Entahlah, pakai guna-guna kali untuk narik simpatinya Maya."

Reflek tanganku mengepal erat, dengan langkah cepat aku menghampiri mereka bertiga.

"Ekhem, maaf, apa kita pernah ada masalah? sampai anda bertiga ngerumpi di tempat seperti ini?"

"Eh, ehm, Putri, eng, enggak bukan maksudku ...."

"Jadi kalau saya janda lalu saya tak berhak bersanding dengan lelaki perjaka, begitu?" Aku tersenyum getir.

Jika aku boleh memilih tentu aku sangat-sangat tidak menginginkan status janda melekat dalam diri ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status