Share

Bab 41. Tikus Masuk Kamar

"Mas, kamu bisa pulang cepat nggak hari ini?" Vivi menelponku ketika aku masih berada di pabrik. Suaranya terdengar cemas.

"Memangnya kenapa, Sayang? Aku nggak bisa pulang cepat, bisa kena tegur nanti."

"Ya, pokoknya aku nggak suka Mas masak kamar kita begitu sih!" sungut Vivi dari seberang sana. Entah apa maksudnya.

"Ehm boleh nggak sih Mas kalau aku tuker kamar sama Mbak Nisa, biar Mbak Nisa aja lah yang di belakang itu!"

Jelas ibu pasti tak setuju, Nisa kan menantu kesayangannya.

"Vi, sabar dulu ya, nanti kita bahas pas Mas udah di rumah ya. Sekarang Mas kerja dulu, nggak enak di lihat atasan."

Aku pun mengakhiri panggilan telepon, yang tentunya membuat dia kesal pasti.

Saat pulang kerja, aku meminta dibuatkan teh pada Anisa, entah mengapa aku rindu teh buatan tangannya. Aku rindu masakannya.

Anisa memang selalu pandai meramu makanan dan minuman sehingga selalu pas di lidahku.

Namun lagi dan lagi aku harus menelan kekecewaan. Anisa menolak membuatkan minuman untukku, mungkinkah i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status