Share

Bab 62. Di teror

Debur ombak disertai semilir angin pantai mengibarkan hijab segi empat berwarna hitam yang aku kenakan.

Sejauh mata memandang lautan biru yang luas dan birunya langit, diujung laut seperti tak berbatas.

Pelan aku menapaki bibir pantai, lembutnya pasir pantai berwarna kecokelatan menyentuh lembut telapak kaki ini. Pikirku melalang jauh. Sudah lama sekali rasanya aku baru merasakan kedamaian ini.

Menikmati suasana alam indah ciptaan yang maha kuasa. Begitu tentram hanya suara debur ombak dan gemerisik angin yang bertiup.

Aku dan intan sama-sama diam, ia seperti memberiku waktu untuk menikmati suasana alam ini.

Aku mengeratkan cardigan warna hitam yang kukenakan kala angin yang berhembus terasa dingin menyapu kulit.

"Pemandangannya indah banget ya Nis, di Jakarta mana ada kita jumpai seperti ini." Intan berkata dengan tatapan kami masih sama-sama menatap luasnya lautan.

Aku mengangguk setuju dengan ucapan Intan.

"Kenapa? Masih keinget masa lalu?"

Aku sontak menoleh ke arahnya.

"Enak aj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status