Share

282. Penyayang Binatang

“Aku akan makan sandwich terenak di Andorra. Kalau kamu mau, ikuti aku. Kalau tidak mau, ya sudah, pergi jalan-jalan saja sendirian,” ujar Malik, setelah sekian lama Kimberly terdiam mengabaikannya. Kemudian dia berdiri dan melangkah pergi.

Sandwich?

Kimberly mengelus perutnya sendiri yang sejak tadi terus berbunyi tanpa tahu malu. Membayangkan bentuk sandwich-nya saja cacing di perutnya semakin meronta-ronta, apalagi kalau makan langsung?

Tatapan Kimberly beralih dari kamera dalam genggamannya ke arah punggung Malik yang sudah berjalan menjauh darinya. Ia kesal pada lelaki dingin itu, tapi ia juga tidak bisa mengabaikan sandwich—yang katanya terenak di Andorra, begitu saja.

“Hei, tunggu!” seru Kimberly seraya mengalungkan kamera ke leher, itu suara pertama yang ia keluarkan sejak tadi. Kimberly bergegas menyusul Malik yang tak menoleh sedikit pun ke belakang.

“Sandwich-nya gratis, ‘kan? Kamu akan meneraktirku?” Kimberly bertanya tanpa malu-malu saat ia sudah berjalan di belakang pung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Mag Ade
malik kok belum. ngeh ya klo itu kimberly anaknya papi acher, atau jgn2 sebenarnya udh tau ya
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
apa Malik teringat sama Kimmy pas kecil dulu
goodnovel comment avatar
Mutia
pasti uang itu sebenar ny malik yg kasih, kalung ny ga jdi d jual, tpi dia simpan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status