Share

Bab 31. Sebatang kara

Naira berjalan ke pemakaman kedua orang tuanya dengan langkah gontai lemas. Di area pemakaman umum itu. Naira mencari nama makam ke dua orang tuanya.

Dan setelah menemukannya Naira langsung berjongkok dan mengusap nisan dengan tulisan nama ayah dan ibunya.

"Ibu… Bapak…" air mata Naira secara perlahan kembali membasahi pipinya.

"Kenapa kalian ninggalin, aku."

"Sekarang aku sama siapa? Kalian pergi, anak yang aku lahirkan beberapa tahun yang lalu tidak tahu jika aku adalah ibunya. Anakku dia menganggap orang lain sebagai ibunya. Hatiku rasanya sangat sakit sekali."

"Dan suamiku, dia ternyata sudah punya istri sebelum menikah denganku.

"Aku bingung harus gimana, bertahan atau menyerah."

"Ibu Bapak, andaikan kalian masih hidup. Aku yakin aku bisa kuat menjalani hidup dan berusaha menerima kenyataan ini. Tapi, kenapa kalian pergi. Kini aku tidak punya tempat lagi bersandar, siapa yang akan menjadi penghibur hati ini." Naira menangis tersedu-sedu.

Angin mulai berhembus terasa dingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status