Share

Bab 666 Khawatir

Begitu masuk, Zira merasa dirinya sangat lemah. Dengan tingkat kultivasinya saat ini, dia tidak perlu mengandalkan penglihatan untuk menyimpulkan segala sesuatu. Hanya dengan merasakan, dia sudah tahu betapa lemahnya dirinya di tempat ini.

Sisian seperti orang tua, dia berkata sambil menepuk pundak Zira, "Kak Zira, jangan meremehkan diri sendiri. Dengan kultivasimu saat ini, sekalipun kamu bukan yang terhebat di sini, nggak akan ada yang bisa membunuhmu dengan mudah."

"Lagian bukannya ada aku? Kelak kalau ada yang menindasmu, aku akan membunuhnya."

"Ayo pergi, di kota ini ada sebuah restoran yang makanannya sangat enak. Setelah kenyang, kita baru pergi bermain."

"Omong-omong, bukannya Viona dan Dirga juga dalam perjalanan datang ke sini?"

"Kita tunggu mereka di sini."

Setelah berkata demikian, Sisian pergi dengan penuh semangat, seolah-olah sangat familier dengan tempat ini.

Sikapnya membuat Zira makin penasaran.

Setelah dipikir-pikir, dia pun bertanya pada wanita tua, "Senior, kamu be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status