Kelly dan anggotanya pun kembali ke rumah, mereka juga akan berangkat ke Langit Luar!...Lusa, Istana Nawam.Ghus dan ketiga rekannya sudah kembali ke Istana Nawam. Mereka melaporkan seluruh kejadian kepada kepala istana secara rinci.Setelah mendengar penjelasan mereka, ekspresi kepala Istana Nawam dan yang lainnya menjadi sangat muram.Sebenarnya mereka sudah mengetahui soal kembalinya Sekte Tako ke dunia persilatan. Namun, mereka tidak menyangka Ghus dan yang lainnya akan bertemu dengan ketua Sekte Tako, Irwan, tepatnya sosok tiruan Irwan.Mereka tahu jelas kehebatan dan kekejaman Sekte Tako.Karena lima ratus tahun yang lalu, Sekte Tako sangat kuat. Saking kuatnya, tidak ada yang sanggup melawan mereka, terutama ketua sekte mereka, Irwan.Tentu saja, mereka lebih dikejutkan oleh kekuatan Dirga."Kalian bilang Dirga membunuh sosok tiruan Irwan sendirian? Kalian yakin?""Yakin, tapi kami nggak tahu prosesnya. Kami curiga dia menyembunyikan kekuatannya.""Kurasa kita terlalu meremehk
Melihat cincin penyimpanan berisi satu juta batu roh premium, ekspresi pengawal itu berubah drastis.Memang terdapat satu juta batu roh premium di dalamnya.'Kaya, aku kaya.'Sekilas, dia langsung tahu Dirga datang dari luar kota dan memiliki banyak batu roh premium.'Nak, kamu masih terlalu muda, nggak tahu betapa kejamnya dunia.'''Apa kamu tahu, orang-orang tidak akan melewatkan kesempatan untuk menjadi kaya?''Sekarang aku akan memanfaatkan kesempatan ini.'Wajah pengawal itu dibaluti dengan ekspresi serakah. Dia dan pengawal di sampingnya saling memandang, mereka diam-diam membuat satu keputusan.Mereka akan merampok.Tak lama kemudian, aura menakutkan terpancar dari tubuh mereka dan ditujukan pada Dirga."Apa maksud kalian?""Kalian mau merampok?"Dirga berdiri di posisi semula dengan tenang."Hahaha, Nak, sudah tahu masih tanya? Cepat serahkan semua cincin penyimpanan di tubuhmu.""Oh ya, termasuk pedang di tanganmu ini.""Kalau kamu berani berulah, aku bisa membunuhmu dengan sa
Dirga tentu tidak mau baru saja ganti satu peta sudah dihajar, tapi dia pasti harus ke Kota Bintang.Apalagi harus sesegera mungkin!"Selain imigran gelap dan lewat formasi teleportasi, masih ada cara lain, nggak?"Pelayan itu mengangguk dan berkata, "Masih ada satu cara lain, yaitu masuk terang-terangan dengan bertarung.""Kalau Tuan memilih cara ini, di jarak tiga ratusan kilometer dari bagian utara Kota Gempar ada sebuah gunung bernama Gunung Ratan.""Di sana ada sebuah benteng ruang, banyak orang super kuat berkumpul di sana. Mereka selalu menyerang benteng itu dan juga para pendekar yang menjaga benteng itu.""Asalkan bisa mengalahkan para pendekar itu dan menjatuhkan benteng itu, kamu bisa masuk. Apalagi setelah masuk kamu juga akan mendapatkan pengakuan dari Kota Bintang.""Hanya saja, cara ini sangat berbahaya. Jangan bilang apakah bisa mengalahkan para penjaga dan juga benteng itu.""Kalaupun bisa, setelah masuk ke dalam, akan ada aliran ruang yang sangat rumit dan panjang. Te
Tak lama kemudian, Dirga dan Prana berjalan ke arah gerbang kediaman wali kota.Setelah masuk, mereka menyadari masih ada banyak orang di sini, tapi orang-orang ini sepertinya sudah selesai menguji kekuatan mereka.Kelihatannya mereka semua tidak berhasil melewati tes ini karena raut wajah mereka terlihat suram dan pucat."Nggak puas banget, sekarang alamku sudah mencapai puncak Yang Bebas Tingkat Enam! Meski daya tempurku belum sampai maksimal, aku bisa dibilang kuat di antara orang-orang yang setingkat.""Tapi kenapa malah nggak lewat?""Apa jangan-jangan arena uji di kediaman wali kota ini bermasalah? Ini sudah keenam kalinya aku ke sini.""Jangan-jangan seumur hidupku ini aku nggak bakal dapat satu pun izin transportasi?"Orang yang berbicara adalah seorang pria berumur enam puluhan tahun. Dia terlihat bingung, jelas tidak bisa menerima hasil ini.Mental orang-orang yang lain juga terlihat buruk. Setelah Dirga dan Prana bertanya ke mereka satu per satu, mereka baru tahu ternyata ha
Tempat ini adalah bagian dalam kediaman wali kota.Saat ini, orang yang berdiri di depan Dirga adalah seorang pria paruh baya. Dia adalah pemilik dari tangan besar tadi, juga adalah Wali Kota Gempar, disebut-sebut sebagai Kaisar Gempar.Selain dia, di belakangnya berdiri delapan belas pria tua yang memiliki energi yang sangat kuat.Tepat pada saat ini, Prana dan yang lainnya juga diteleportasi ke belakang Dirga."Sudah bertahun-tahun aku melakukannya, nggak pernah aku gagal, juga nggak pernah ketahuan. Bocah, kamu kenapa bisa tahu?"Kaisar Gempar sama sekali tidak panik. Meski dia sangat terkejut Dirga menyadari kecurangannya, dia bisa melihat kultivasi Dirga.Baginya, Dirga dan orang-orang di belakangnya hanyalah semut lemah.Dengan kemampuannya, kalaupun di Kota Bintang, dia juga termasuk pasukan nomor satu. Namun, dia tidak termasuk tidak terkalahkan di sana.Selain itu, dia tahu di dunia ini di atas langit ada langit. Daya tempur para monster tua di Kota Bintang itu sangat kuat, bi
Kaisar Gempar tertawa seperti orang gila dengan ekspresi jahat."Aaaa!""Kaisar Gempar, kubunuh kamu!"Semua orang mulai membakar roh mereka. Lagi pula mereka sudah pasti mati, jadi mereka terpaksa berusaha sebisa mungkin.Kalau berhasil, mereka hidup. Kalau gagal, mereka tinggal mati."Hehe, orang-orang lemah. Kalian pikir dengan membakar roh kalian, kalian bisa merusak sangkar ini?""Naif sekali kalian."Kaisar Gempar dan delapan belas orang di belakangnya sama sekali tidak khawatir, mereka sangat tenang.Tepat pada saat ini, Prana yang ada di samping Dirga duduk bersila lalu menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya. Di saat yang sama, mulutnya melafalkan bahasa religius.Tak lama kemudian, sebuah jam emas menyelimutinya, lalu di sekitar tubuhnya muncul segel-segel berwarna emas!Namun, dia tetap tidak bisa menghancurkan tulisan "penjara" di atas kepalanya. Di antara mereka semua, Dirga yang paling tenang.Saat ini, Dirga mendongak mengamati tulisan yang melayang di atas kepalan
Kaisar Gempar sudah hampir gila. Setelah hidup selama ini, dia sudah sering bertemu dengan orang-orang berbakat.Namun, di antara orang-orang berbakat yang pernah dia temui, tidak pernah ada yang sesusah Dirga.Bagaimana bisa dia semakin bertarung semakin kuat?Benar-benar tidak masuk akal.Di saat seperti ini, Kaisar Gempar tidak berani menahan-nahan kekuatannya lagi, dia harus menggunakan seluruh kemampuannya untuk membunuh Dirga. Dirga tidak boleh dibiarkan hidup.Kalau tidak, dalam beberapa saat, dia tidak akan bisa melawan Dirga lagi.Duar duar duar!Energi yang sangat kuat dan besar keluar dari tubuh Kaisar Gempar, lalu sebuah petir turun dari langit.Seluruh udara terdistorsi, semua petir seketika menelan Dirga.Selain itu, Kaisar Gempar juga sudah muncul di depan Dirga.Seluruh tubuhnya bergetar, mengeluarkan energi yang menakutkan terus menerus.Setelah itu, di tangannya muncul sebuah penggaris yang aneh lalu ditunjuk ke arah Dirga. Tiba-tiba, energi roh memasuki penggaris itu
Begitu berhenti, Kaisar Gempar langsung menyemprotkan darah segar, rambutnya juga berantakan. Intinya, dia terlihat sangat menyedihkan.Sementara di saat ini, tubuh fisiknya juga mulai retak dan seketika darah menyembur ke mana-mana.Melihat tubuhnya yang akan segera hancur, Kaisar Gempar terlihat sangat terkejut.Dia tidak menyangka satu tinju dari Dirga akan merusak tubuh fisiknya. Dia tidak menyangka kekuatan tinju Dirga ternyata semenakutkan ini.Kekuatan dari tinju ini sudah jauh di luar yang bisa dia cerna. Selama seratusan tahun ini, dia menipu banyak sumber daya dari berbagai pendekar, baik kultivasi maupun tubuh fisiknya sudah meningkat sampai ke sebuah tingkatan yang baru.Dia merasa kalaupun di Kota Bintang, juga tidak banyak yang bisa merusak tubuh fisiknya.Namun, di mimpinya pun dia tidak akan menyangka kalau satu tinju dari Dirga sudah bisa merusak tubuh fisiknya."Bagaimana mungkin? Kekuatan satu tinjumu ini kenapa bisa sebesar ini?""Pasti karena petir-petir tadi. Kamu