Share

Bab 116: Tak Sengaja Bertemu Laura

Gibran menatap wajah adiknya, hari ini Masri pamit untuk ke Semarang, Masri lulus setelah nge-daftar secara online dan dia diharuskan ke Semarang.

Untuk lakukan daftar ulang sekaligus tes fisik secara menyeluruh, dan bila dinyatakan lulus langsung masuk asrama.

“Masri pamit ya Bang!”

“Jaga diri baik-baik, jangan sia-siakan pendidikan itu, waktu 4 tahun tak lama.” Gibran sebenarnya sangat berat berpisah dengan adiknya ini.

Tiap kali menatap wajah Masri, dia selalu teringat Rachel, ibu kandung mereka. Wajah Masri benar-benar sangat mirip Rachel dalam bentuk laki-laki.

Sehingga wajah Masri sangat tampan, terlalu tampan malah, pikirnya kagum sendiri.

Sebaliknya, sikap Gibran yang dewasa ini mengingatkan Masri dengan papanya, hampir berkaca-kaca juga matanya. Kalau teringat mendiang ortunya yang dikatakan tewas dalam tragedy jatuhnya pesawat beberapa bulan lalu.

Masri kadang tak tega melihat Abang nya ini harus dewasa sebelum waktunya, di usia yang masih sangat muda, belum genap 22 tahunan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status