Share

49 — Ini ... Kosong?!

Di perbatasan Luminaria, mereka mencapai tempat berteduh, dikelilingi dinding batu yang menjulang tinggi di sekelilingnya. Di tengah-tengah, mereka menyalakan api kecil yang mengeluarkan percikan-percikan cahaya kehangatan.

Duduk di sekeliling api, mereka merasa terlindungi dari guyuran hujan yang semakin deras. Iveryne duduk tertegun, matanya terpaku pada burung hantu putih di dekatnya, yakni Archer.

Dengan wajah yang masih memancarkan keheranannya, duduk di antara teman-temannya. Tatapan matanya terus mengarah pada Archer yang duduk tenang di cabang pohon di dekatnya.

“Wah, hujan ini benar-benar tak kenal lelah,” ujar Calix sambil menepuk-nepuk bahunya untuk menghangatkan diri.

“Tapi, ya, setidaknya kita aman di sini,” sahut Wilder sambil menggenggam tangan Heros yang berada di sampingnya.

Saat Wilder menggenggam tangannya, Heros merasa jijik dan terkejut. Ia menarik tangannya dengan cepat, merasa jijik setengah mati dengan sentuhan tersebut. Mata Heros memancarkan ketegangan dan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status