Share

Bab 22 Berkunjung ke Penjara

Mendengar ucapan Lucas Mira makin mempertegas ketidak senangnya dengan wanita itu. Jika tidak ada Lucas di sana, kedua tangannya sudah gemas ingin mendorong tubuh Leona sampai jatuh tersungkur.

Cih!

"Benar kataku, jika wanita ini memang bukan dari keluarga baik-baik. Anaknya seorang wanita hina dan bapaknya seorang tahanan. Klop sekali. Lantas dimana ibunya??"

"I—ibu ..." Bibirnya bergetar saat ia mengucap kata ibu. Namun suaminya itu memotong ucapannya.

"Ma, tolong hentikan ucapan mama. Lucas dan Leona tidak ada waktu. Kami harus pergi, permisi."

Pria itu menggandeng tangan Leona di depan mata ibunya Mereka pergi mengendarai kuda bermesin miliknya.

Di dalam mobil, Lucas memperhatikan wajah Leona yang tampak pucat pasi. "Leona, maafkan Mamaku. Dia sangat kelewatan."

Entah Leona harus merasa senang atau sedih, bukankah ia pun memiliki sifat demikian? Dan keinginannya lebih kejam dari ibundanya. Jadi percuma juga dia memintakan maaf untuk ibunya. Ia tetap sakit jika ingat surat peny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status