Share

Interview

Sandra yang terbangun melihat jam wekernya, ia terbangun masih cukup pagi dengan dugaan yang tak ia kira. Dirinya mengerjap-ngerjapkan kedua matanya untuk bisa awas dari alam mimpinya sendiri.

Dengan langkah gontai ia menuju kamar mandi, ia tahu bahwa hari itu merupakan hari bersejarah dirinya. Anita yang melihatnya berusaha menegurnya, ia juga sudah kesal dengan anak ‘tak tahu di untung’. “Kapan kau akan bekerja? Seenaknya saja menumpang di rumahku,” oceh Anita.

Sandra mengigit bibirnya, ia kesal dengan perkataan yang di lemparkan bibinya tersebut. Sandra ingin membalasnya namun ia merasa hal tersebut tidak akan berguna, beruntungnya Heru keluar dari dalam kamarnya. “Kau masak apa?” cekal Heru kepada Anita.

“Kau jangan mengalihkan perkataanku, aku hanya sedang berurusan dengan keponakanmu,” ejek Anita.

“Sudahlah, Anita, jangan seperti itu,” ucap Heru.

Anita mendengus kesal dengan ucapan suaminya tersebut, ia tidak menyangka dengan perkataan yang di utarakan suaminya sendiri. “Jadi, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status