Share

PERUBAHAN SIKAP MIA

"Ini bukan permintaan Papi, Tan!" tepis Ranti, seolah dia tahu apa yang sedang aku pikirkan.

"Jangan bahas itu dulu ya. Tante tahu, kalian pasti capek. Udah makan belum?"

"Belum. Tapi Papi udah pesen kok. Tadi sengaja nunggu Tante Jani, biar makan bareng-bareng ...," kata Dini dengan manisnya.

Aku pun bergegas masuk ke dalam kontrakan untuk berganti baju dan meletakan barang-barang yang dibawa dari kampung, bersama Dini dan Ranti.

Tak sampai lima belas menit, dua kotak pizza dan ayam goreng kaepci, pesanan Aa Hadi datang untuk menemani kami makan malam hari ini.

Perasaanku berdebar tidak karuan. Makan bersama dengan mereka, seperti sedang latihan menjadi keluarga bahagia. Eh!

Duh, andai saja Nindy, Hamdi, dan Rasyid ada disini juga, pasti akan menambah suasana ceria di tempat ini.

Rasa lelahku setelah perjalanan jauh, hilang seketika melihat Ranti dan Dini. Dari wajah mereka, aku bisa mengobati kerinduan terhadap Teh Lina.

"Ranti nggak kuliah? Dini juga nggak sekolah ...?"

"Pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status