Share

ANAK-ANAK AA HADI

Hari sabtu tiba, sejak pagi aku sudah bersiap untuk pulang ke Sukabumi. Rasanya rindu ini sudah tidak tertahan lagi pada Hamdi dan Nindy.

Mereka yang biasanya dua puluh empat jam bersamaku, sudah satu minggu lebih tinggal di kampung bersama keluargaku.

Aku pulang naik bis sendirian. Setelah sebelumnya, Aa Hadi bersikeras mengantarku pulang kampung, tapi kutolak tawarannya dengan halus.

"Anak-anak Aa lebih butuh Papinya. Walaupun mereka diam, Jani yakin, mereka merindukan kebersamaan. Jangan buat mereka semakin merasa kehilangan peran orangtuanya, A!

Meski mereka memilih tinggal bersama neneknya, Jani yakin, mereka juga kangen Papinya. Jangan egois, kasihan anak-anak, kasihan juga Teh Lina ...." Aku mencoba memberi pengertian pada Aa Hadi, yang menurutku belakangan sikapnya berubah menjadi kekanak-kanakan.

Dia pun akhirnya menurut. Aa Hadi hanya mengantarkan aku sampai ke terminal saja.

Sampai di kampung, aku dikejutkan dengan kehadiran Mas Pras di rumah, yang sedang menggendong Hamdi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status