Share

Bab 36

Victoria memandangi Leon dengan tatapan rumit.

Senyum getir di bibirnya masih terlihat, bahkan tampak jauh lebih getir lagi. Sepasang matanya yang sejak tadi memang sudah mulai menitikkan air mata, kini mengalirkan lebih banyak lagi butiran-butiran bening penyayat hati itu.

“Kenapa kamu ingin tahu?” tanya Victoria pada Leon.

Leon menjawab gugup, “Karena … saya menduga, bahwa saya – adalah dia!”

Victoria tersenyum lagi.

Masih getir, walaupun sudah tak segetir tadi.

Dia mengusap air matanya dan berkata, “Seandainya dugaanmu benar, mungkin aku adalah orang yang akan paling berbahagia. Tapi, dugaan saja – sama sekali tak cukup!”

Leon terdiam.

Dia bukan tidak tahu bahwa dugaan semata memang sama sekali tidak cukup untuk menguak rahasia masa lalu. Tapi yang dia punya saat ini – hanya dugaan!

Hanya dugaan itulah satu-satunya harapannya saat ini.

Setidaknya, dugaan itu mampu memberi arah pada pencariannya saat ini – walaupun mungkin bukan arah yang benar sama sekali!

Leon menatap sepasang Vic
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status