Share

Part 81

Aku kembali pulang ke kamar kos sendirian. Setelah Daryan memesankan taksi online untuk kutumpangi. Tak mau lagi kembali diantar pulang meski dia menawarkan diri. Rasa takut masih membayangi. Saat teringat wajah beringasnya sedang berusaha menguasaiku.

Aku terperanjat, saat Ren sudah duduk bersandar di tepi dinding, di atas kasurku. Matanya melirik tajam penuh selidik.

"Kau dari mana saja?" Suara khas itu membuat tenggorokanku merasa tercekat menjawabnya.

Tak menyangka akan bertemu dia secepat ini. Aku bahkan belum sempat mengarang cerita untuk kujadikan sebagai alasan.

"A- aku... ke... rumah... Anyelir," sahutku begitu saja dengan terbata-bata. Tak tahu nama siapa lagi yang bisa kusebut.

"Anyelir?" Matanya menyipit, seperti tak percaya.

Aku mengangguk.

Lalu berpikir sejenak. Menit berikutnya aku refleks bercerita bahwa Anyelir tiba-tiba menghubungi karena sedang butuh teman. Kukatakan wanita itu sedang bertengkar dengan ibunya, lalu butuh seseorang untuk mendengarkan segala keluh ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status