Share

Bab 18. Curahan hati Emma

"Di mana ayah saya? Kenapa tokonya tutup? Biasanya jam ini sudah buka toko."

Emma memandangi toko tempatnya ayahnya menjaja dagangan. Bisnis kecil yang dibangun sebagai penyambung hidup, kini tidak beroperasi dan terlihat tidak terawat.

Emma berulang kali menghubungi ponsel ayahnya karena tidak tersambung. Dia juga mengirim pesan dan juga tidak terkirim sejak tiga hari lalu.

Setelah Topan pergi, tanpa sepengetahuan Topan, Emma nekat mendatangi toko ayahnya di bilangan Cilincing.

Namun, Emma justru mendapatkan pemandangan tidak biasa. Teras toko ayahnya banyak sampah berserakan, berpasir, dan tidak ada keterangan apa pun yang tertempel di pintu toko.

"Kamu ke mana saja, Emma? Aku berkali-kali menghubungimu memberi tahu tentang bapakmu, tapi kamu tidak bisa dihubungi."

Kening Emma mengerut karena bingung. "Kenapa dengan ayah saya? Ada apa dengannya? Dan tokonya …."

"Bapakmu sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status