"Uhug, uhugh ...." suara batuk yang intens tiba-tiba terdengar dari dalam lubang.Sosok manusia perlahan-lahan keluar dari lubang dengan susah payah. Sosok itu adalah Bu Lou dengan tubuh yang hangus dan Armor Qi yang retak. Sesaat kemudian, Armor Qi itu akhirnya hancur berkeping-keping dan mulai terlepas dari tubuhnya."Tuan Bu Lou, apa kamu baik-baik saja?" tanya Jin Chen.Bu Lou menatap wajah Jin Chen. "Tuan Jin Chen, jika serangan tadi sedikit lebih dekat, aku mungkin akan mati."Sudut mata Jin Chen melirik darah segar mengalir di tangan Bu Lou. Dia perlahan melangkah maju dan menepuk bahu Bu Lou. "Maaf, ini pertama kalinya saya mencoba mengontrol kekuatan baru ini.""Ha ha, sudahlah. Aku akan baik-baik saja setelah beristirahat beberapa hari."Setelah memimpin PT. Pasir lebih dari 10 tahun, Bu Lou sangat peka terhadap keramahan yang ditunjukkan Jin Chen. Hal itu yang menyebabkan kegembiraan muncul di dalam hatinya.Selama satu bulan Bu Lou berada di markas PT. Logam, dia sudah tahu
"Ini memang layak disebut sebagai ibu kota Kekaisaran Jin Dao, karena begitu mendominasi dan besar," decak Jin Chen."Kapan kamu menuju Sekte Kabut?" tanya Bo Hai.Jin Chen merenung sejenak, lalu menjawab, "Setengah bulan dari sekarang.""Sebelum itu, kita pergi ke mana?" tanya Bo Hai lagi."Baik! Mari kita ke pelelangan di ibu kota untuk melihat-lihat. Setelah itu, kita ke markas Alkemis. Mungkin saja kita menemukan bahan obat Pil Biru di sana," ucap Jin Chen.10 menit kemudian, Jin Chen dan Bo Hai akhirnya sampai di rumah lelang.Jin Chen berhenti melangkah. Dia menatap bangunan besar dan sebuah simbol khusus yang ada di ujung jalan. Dia berkata kepada Bo Hai, "Ayo masuk dan semoga kita menemukan sesuatu yang kita butuhkan."Selesai dia mengatakan itu, Jin Chen segera memimpin jalan. Di belakangnya, Bo Hai bergegas mengikuti.Begitu mereka berdua memasuki rumah lelang, kebisingan luar segera menjadi terisolasi—seolah-olah ruangan ini adalah dunia yang terpisah.Jin Chen perlahan men
Jin Chen dalam sekejap muncul di depan tubuh pemuda tersebut, dia langsung mengencangkan tinjunya untuk memberi pukulan pada area wajah.Pemuda itu dengan sigap menyilangkan tangannya ke depan dan Qi segera melonjak dari tubuhnya. Itu membentuk jubah Qi.Tinju bertekanan tinggi akhirnya menyentuh lengan pemuda itu. Seteguk darah segar dimuntahkan olehnya. Tubuhnya juga terdorong ke belakang hingga mentok ke dinding. Kakinya berlutut di lantai sambil meringkuk kesakitan.Melihat tuannya terluka, beberapa penjaga bergegas mengelilingi Jin Chen dengan marah."Saya perintahkan kalian semua untuk mundur!" pekik Fei Ya kepada bawahan pemuda tersebut. "Jika ada di antara kalian berani menyerang, bersiaplah untuk diusir dari rumah lelang ini," ancam Fei Ya. Dengan statusnya sebagai Penatua Pengawas, untuk menyingkirkan beberapa dari mereka tidaklah sulit dilakukan.Para penjaga itu saling lirik satu sama lain. Ketakutan melintas di wajah mereka dan dengan enggan mundur."Bawa tuanmu pergi," p
"Penatua Tangshan. Sampah itu masih hidup, kan?"Suara tenang Bo Hai membuat telinga orang-orang di ruangan itu terguncang."Ya Tuhan! Dia ... dia berani bicara seperti itu tentang Tetua Pertama—salah satu dari sepuluh orang terkuat di Kekaisaran Jin Dao. Siapa sebenarnya Pak Tua ini?" gumam Fei Ya sambil menatap Bo Hai yang duduk di kursi.Setelah hening beberapa saat, Leo tanpa sadar menelan ludahnya. Ia terkejut sekaligus bingung. "Kamu—""Kamu tidak punya hak memanggilku seperti itu." Bo Hai meniup pelan cangkir teh yang telah membeku.Perkataan kasar ini membuat wajah Leo memerah. Sejak dia menjadi penatua, belum pernah ada yang berbicara seperti itu kepadanya."10 menit, ramuan obat harus ada di depanku. Kalau tidak, kamu akan mati." Suara Bo Hai masih datar dan acuh tak acuh seperti sebelumnya."Kamu ... terlalu arogan! Apakah kamu tahu siapa kakek saya?" ucap Lei dengan dingin.Cangkir teh yang bergoyang di tangan Bo Hai perlahan berhenti. Ia menatap tajam ke arah Lei di sampi
"Apa kamu memiliki alat untuk mengubah penampilanku? Jika mereka mengenali identitasku, aku khawatir mereka tidak akan memberi izin untuk mengobati Kakek Lan ... ah, betapa merepotkan," ucap Jin Chen kepada Fei Ya.Fei Ya berpikir sejenak. Lalu ia berkata, "Rumah lelang kami memiliki satu ...." Dia lantas melambai ke arah pelayan wanita dan membisikkan sesuatu di telinganya.Setelah itu, pelayan wanita mengangguk dan bergegas keluar. Tiga menit kemudian, dia datang membawa kotak kayu dan meletakkannya di atas meja.Jin Chen meraih kotak kayu itu dan membukanya. Isinya adalah sebuah topeng. Dengan penasaran, Jin Chen meraih dan meletakkan topeng itu di telapak tangannya.Topeng itu terbuat dari sutra dan diukir oleh pengrajin kelas atas. Selama Jin Chen memakainya, itu akan bisa menyembunyikan fitur wajahnya."Topeng sutra bermutu tinggi ini aku berikan secara gratis untukmu. Jika kamu berhasil menyembuhkan Kakek Lan, manfaat yang diperoleh rumah lelang kami akan melebihi harganya. Ang
Di tengah jalan menuju klan Lan, Jin Chen dan Bo Hai berpisah. Setelahnya, Jin Chen lanjut berjalan menuju kompleks besar.Tiba di markas klan Lan, Jin Chen menatap pintu masuk beberapa saat. Baru kemudian dia berjalan menuju pintu utama yang dijaga ketat.Seorang lelaki tua bergegas menghampiri Jin Chen. Namun, ketika dia melihat penampilan Jin Chen hanya alkemis tingkat dua, kekecewaan melintas di matanya, karena klan Lan membutuhkan alkemis tingkat tiga ke atas.Meskipun kecewa, pria tua itu tetap menunjukan senyuman di wajahnya. "Adik Kecil, Anda ke sini karena ingin menyembuhkan Pak Tua Lan Jie, kan?"Jin Chen mengangguk."Maaf, Dik. Persyaratan kami adalah alkemis tingkat tiga atau lebih. Anda tidak memenuhi syarat kami," ucap pria tua itu tanpa daya.Jin Chen segera mengeluarkan surat rekomendasi dari cincin penyimpanannya. Lalu ia berkata, "Kamu harus memberiku kesempatan. Tingkatan alkemis tidak bisa menentukan keberhasilan."Setelah pria tua itu menerima surat rekomendasi dan
Satu jam kemudian.Di dalam tubuh Lan Jie, bagian tulang yang berwarna hitam secara bertahap kembali ke warna normal. Sedangkan di luar tubuh Lan Jie, dibasahi oleh keringat."Adik ... apakah sudah selesai? Hah?" Suara Lan Jie serak."Saya akan berhenti di sini dalam sesi menghilangkan racun. Aku ingin mengeluarkannya sekaligus, tapi sepertinya tidak mungkin ...," jawab Jin Chen. Menggunakan Api Neraka untuk waktu yang lama menyebabkan dahinya bercucuran keringat dan banyak menguras tenaga spiritualnya."Apakah ada kemungkinan racun ini dikeluarkan sekaligus?" tanya Lan Jie."Menyembuhkannya secara total sepertinya bisa," ucap Jin Chen.Lan Jie mengangguk dan berkata, "Kalau begitu kita lakukan seperti yang kamu inginkan.""Ngomong-ngomong siapa namamu?""Chen Ji ... berhenti bicara, aku akan menarik Api Neraka!"Jemari Jin Chen membengkok sedikit dan api biru mulai menghilang. Akhirnya, kembali ke tubuh Jin Chen satu demi satu.Ketika semua api biru telah kembali ke tubuhnya, Jin Che
Setelah rutin setiap hari mengobati Lan Jie, Jin Chen sudah sering keluar masuk di rumah klan Lan. Oleh sebab itu, para penjaga tidak bertindak untuk menghentikannya. Sebaliknya, mereka dengan rendah hati mengangkat tangan dan dengan hormat membawanya masuk.Saat ini, Jin Chen sedang berjalan di bebatuan kecil di rumah klan Lan. Sesaat kemudian, ia akhirnya tiba di aula.Lan Jie yang sudah menunggu sedari tadi langsung berdiri dan menangkupkan kedua tangannya, ia berkata, "Selamat. Saat ini Anda sudah popuper di ibu kota ini."Jin Chen hanya tersenyum dan melirik ke sekeliling. Ia terkejut saat mengetahui Lan Yan yang selalu ada tidak ditemukannya.Lan Jie mengerti sikap Jin Chen saat ia memberitahu, "Lan Yan telah kembali ke Sekte Kabut. Ada seseorang yang mendesaknya kembali.""Oh." Jin Chen tersenyum. "Kakek Lan, mari kita hari ini melanjutkan sesi penyembuhan. Setelah ini, racun akan benar-benar hilang.""Baiklah," ucap Lan Jie.Jin Chen pun mengikuti di belakang Lan Jie saat mere