"Bukankah orang-orang ini bertindak curang? Mereka mengeroyok satu orang," pekik Jin Yu dengan marah saat melihat Fu Yun dikelilingi pihak musuh."Kompetisi kali ini tidak melarang metode seperti itu. Kita tidak bisa berbuat apa-apa," ucap Instruktur Ru Ling sambil mengepalkan tinjunya dengan erat. "Mudah-mudahan dia bisa bertahan selama sepuluh menit. Selama Jin Chen bisa menyelesaikan peningkatan levelnya, semuanya akan baik-baik saja."Delapan orang yang berada di puncak level Master menyerang lebih dulu. Mereka melesat ke arah Jin Chen di belakang Fu Yun."Penjaga Telapak Tangan!" ucap Fu Yun dengan dingin. Cahaya emas di tubuhnya melonjak, kakinya terangkat dari tanah dengan jarak setengah inci, rambutnya bergerak-gerak tanpa ditiup angin. Delapan telapak tangan melayang di udara sebelum melesat secepat kilat ke delapan orang yang tidak bisa menghindar tepat waktu.Dalam sekejap, delapan orang itu berhasil disingkirkan dari arena hanya dengan satu serangan.Kemudian, Wu Ha berger
Debu di arena berangsur-angsur menghilang. Mengungkapkan bebatuan yang berserakan di mana-mana.Di antara reruntuhan, tiga sosok manusia terlihat menyedihkan. Pakaian compang-camping, berwajah pucat, napas terengah-engah, dan ada noda darah di sudut mulut mereka.Ada rasa ketidakpercayaan di mata semua orang. Tiga siswa top dan kuat di Akademi Nan Ji benar-benar dikalahkan oleh seorang pemuda yang baru beberapa hari tinggal di akademi."Di mana Jin Chen?" tanya Ba Shan sambil menghapus noda darah di sudut mulutnya. Tatapannya memindai ke sekeliling. "Sepertinya dia terkubur di bawah reruntuhan. Berkelahi satu lawan tiga. Dia memang sangat sombong tetapi endingnya juga tidak bagus."Wu Ha dan Hu Ji mengabaikannya. Mereka berdua menelan seteguk ludah yang terasa alot. Beberapa saat kemudian, Hu Ji berkata, "Sialan. Jika aku tahu sebelumnya, aku tidak akan mendengar hasutanmu. Kita tidak bisa memprovokasi Jin Chen itu!""Dia sangat kuat, lebih kuat dari kita semua!" timpal Wu Ha.Ba Shan
"Klan telah pindah?" tanya Jin Mei dengan terkejut ketika mendengar kabar itu. Alisnya mengkerut. Dia mengamati ekspresi Jin Chen dan dengan cerdas menebak, "Ini karena masalahmu dengan Sekte Kabut, kan?""Ya ... aku membunuh Tetua Pertama mereka. Sejak itu hubungan kami menegang. Aku akan menyelesaikan masalah ini setelah kembali Kekaisaran Jin Dao di masa depan. Dalam periode ini kamu jangan memasuki Kekaisaran Jin Dao, jika tidak ingin menerima pukulan yang merusak." Suara Jin Chen terdengar jauh lebih dingin.Jin Mei mengangguk mengerti. Dia berkata, "Jin Chen, tidak ada seorang pun di klan Jin yang akan menyalahkanmu. Para Tetua bahkan bangga dengan tindakanmu. Dalam sekian tahun, tidak ada orang yang berani bertarung dengan Sekte Kabut."Jin Chen tersenyum. "Aku akan melakukan yang terbaik untuk melindungi klan Jin."Jin Mei tersenyum dan mengangguk."Baiklah, aku harus kembali. Jika ada sesuatu, temui aku di rumah Instruktur Ru Ling." Jin Chen menepuk pundak Jin Mei. Dia segera
"Kalian dapat memasuki Aula Buku sekarang. Ingat, jangan berusaha keras untuk mendapatkan semua barang yang kalian inginkan. Kalian hanya bisa membawa beberapa barang. Jangan serakah," jelas Hu Ga sambil menunjuk ke Aula Buku.Jin Chen dan yang lainnya mengangguk mengerti. Mereka saling bertukar pandang sebelum perlahan berjalan menuju Aula Buku.Setelah mereka memasuki Aula Buku, pintu utama yang terbuka mulai tertutup rapat. Saat ini, mereka berada di sebuah ruangan luas yang dikelilingi puluhan dinding energi.Tiba-tiba, ada suara angin kencang yang terdengar di ruangan. Tatapan mereka mencari sumber suara dan berhenti di dinding energi yang ada di sisi kiri mereka."Tempat itu ... sepertinya ada sesuatu yang akan muncul." Fu Yun berkata dengan ragu."Sesuatu muncul?" Jin Chen terkejut. Dia melihat cahaya ungu muncul dari dalam dinding energi dan melesat ke arah mereka berlima.Jin Chen dan tiga lainnya buru-buru menghindar. Sementara Fu Yun masih berdiri di tempat. Dia mengulurka
Seiring waktu berlalu, mata Jin Chen yang tertutup akhirnya terbuka. Setelah itu, tubuhnya seperti peluru meriam yang menembak langsung ke udara. Tangannya dengan kasar meraih sebuah gugus cahaya dan mendarat kembali dengan mantap di tanah."Jin Chen ge-ge, apakah kamu menemukannya?" tanya Fu Yun.Jin Chen menatap gugus cahaya di tangannya. Awalnya dia mengangguk tetapi segera berkata dengan kekecewaan, "Aku memang menemukannya, tapi sayangnya ... ini hanya di kelas rendah.""Lalu apa yang harus kita lakukan? Apakah kita harus terus menunggu?" ucap Fu Yun dengan ragu-ragu."Waktunya tidak cukup ... lupakan, ayo pergi. Meskipun kelasnya rendah, aku bisa menggunakannya untuk sementara waktu." Jin Chen membalikkan tubuhnya dan berjalan bersama Fu Yun melalui rute yang mereka lewati sebelumnya. Di belakangnya, Hu Ji dan dua lainnya juga mengikuti karena waktu hampir habis."Junior Jin Chen, sepertinya kamu adalah orang yang bernasib sial," ejek Ba Shan.Langkah Jin Chen berhenti, dia memi
Dua hari kemudian.Rooarrr!Suara gemuruh raungan harimau menyebar ke segala arah. Orang bahkan bisa mendengarnya sejauh lima kilometer. Di mana saja gelombang suara berlalu, ratusan binatang melemah. Bahkan roh dari beberapa hewan sihir juga bergetar.Hanya satu raungan dari Jin Chen sungguh menakutkan!Suara menderu berangsur-angsur menghilang. Saat ini, wajah Jin Chen dipenuhi kegembiraan dan keterkejutan saat dia melihat tanah yang berantakan di sekitarnya. Dia batuk intens sebelum bergumam dengan pelan, "Ini adalah kekuatan Teknik Raungan Emas Harimau Singa. Ini memang sangat kuat!""Kamu benar-benar anak laki-laki yang diberkati. Kamu menguasai irama raungan harimau hanya dalam waktu dua hari. Orang normal membutuhkan waktu setengah tahun untuk menguasainya. Pencapaianmu sangat menakjubkan." Suara Yin Lao tiba-tiba terdengar di hati Jin Chen.Jin Chen tertawa ketika mendengar ini."Namun, kamu jangan senang dulu. Saat ini, kamu baru menguasai tahap awal dari Teknik Raungan Emas
Pintu raksasa warna perak perlahan terbuka. Pemandangan di balik pintu itu juga hutan lebat, tidak jauh berbeda dengan pemandangan di luar."Ikuti aku."Hu Ga berjalan memasuki pintu raksasa. Di belakangnya, semua siswa beserta sepuluh Griffin mengikuti dengan ekspresi penasaran.Setelah itu, pintu raksasa itu menutup otomatis. Riak energi menyebar dan pintu raksasa itu menghilang.Saat ini, Hu Ga beserta para siswa disambut oleh dua pria tua dan beberapa pria paruh baya di hutan. Selain itu, ada lebih dari dua puluh pemuda yang mengenakan lencana menara di dada mereka."Ke ke, Tuan Hu, kamu tepat waktu seperti biasa. Bagaimana kabar siswa baru tahun ini?" tanya salah satu dari dua pria tua tersebut."Ini lebih baik dibandingkan kelompok tahun lalu," jawab Hu Ga. "Aku tak menduga bahwa kalian akan mendapat giliran bertugas tahun ini. Pasti akan melelahkan.""Tidak ada pilihan." Kedua pria tua itu menggelengkan kepala."Kalian berlima," panggil Hu Ga sambil memberi isyarat menggunakan
Lima sosok manusia melompat dari dahan pohon ke dahan pohon berikutnya. Gerakan mereka sangat lincah. Beberapa saat kemudian, pemimpin mereka mengangkat tangan secara vertikal."Berhenti!" ucapnya.Empat sosok manusia di belakangnya segera mendarat di dahan pohon. Mereka menatap ragu pemuda berjubah hitam di depan."Ada apa?" tanya Hu Ji sambil melihat ke segala arah, tetapi tidak menemukan keanehan."Ada seseorang datang. Mari bersembunyi dulu." Jin Chen menatap tajam ke kiri. Kemampuan Persepsi Spiritualnya luar biasa. Dia mampu merasakan gerakan orang lain dari kejauhan.Mereka berempat sebenarnya kebingungan, mereka tidak bisa merasakan kehadiran apa pun yang mendekat. Namun, mengingat status Jin Chen adalah pemimpin kelompok, mereka hanya bisa mengangguk sedikit.Lima sosok manusia pun bergegas bersembunyi ke semak-semak di bawah.Whuusss!Lima menit kemudian, tiba-tiba ada suara angin deras. Lima sosok manusia berhenti di udara. Tatapan mereka memindai hamparan semak-semak di ba