Share

29

Beruntung, tak lama petugas pengawas ujian yang di depan segera mendekat sambil membawakan lembar kertas lembar jawaban untuk Intan. 

Sayangnya, dosen muda itu bukannya beranjak dari hadapan Intan, namun malah masih terus berdiri di sana.

Keringat di dahi Intan mulai bercucuran. Bukan karena tidak bisa mengerjakan soal ujian. Tetapi gara-gara dosen muda itu malah berdiri di depannya. Tatapan sesekali pura-pura ngawas. Namun tak jarang curi pandang pada Intan. 

Perlahan tapi pasti, konsetrasi Intan mulai terganggu. Dia tak dapat fokus lagi, meski hanya tinggal dua soal. Tatapan penuh senyum dari Huda, justru diartikan Intan sebagai tatapan intimidasi. 

Otak Intan sudah sulit untuk bekerja. Ingin rasanya menoleh ke kiri kanan untuk memastikan teman-temannya apakah bernasib sama, tapi tak ada nyali. Intan takut dikira berbuat curang. 

Soal nomer empat masih di depan mata. Telapak tangan Intan mulai basah dengan keringat. Diliriknya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
carsun18106
laah intan dipepetin pak huda, intan yg dibully adit
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
adit adit...d sambar orang si intan ntar baru nyahoo
goodnovel comment avatar
Wur Yani
greget sama adit....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status