Share

Bagian 37 : The Hidden Weapon 2

Gelegar petir itu terdengar dahsyat dan memekakkan telinga. Ditambah dengan hujan deras dan angin kencang membuat siapapun pasti memilih untuk berdiam diri di dalam ruangan atau setidaknya mencari tempat untuk berteduh. Namun, hal itu tidak berlaku untuk Kenneth. Segera setelah dia meninggalkan camp Vinetree dia bergegas memacu kudanya menuju Abendbrise. Mengabaikan hujan badai yang tengah mengguyur wilayah selatan, karena satu firasat dalam hatinya selalu meneriakkan bahwa badai ini bukanlah badai biasa.

Kenneth memilih jalan pintas dengan melewati lembah sungai Hyeti untuk tiba di Abendbrise lebih cepat. Namun seperti yang seluruh orang ketahui, arus sungai dan jalur wilayah tersebut sangat terjal dan curam karena berdekatan dengan tebing-tebing teluk Feilas.

“Kita harus bertahan, Fero.” Gumam pemuda itu pada kudanya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status