Pagi ini, menjadi pagi yang sangat tidak menyenangkan untuk Wisnu dan juga keluarga Marni karena Wisnu yang akan terancam tidak akan mendapatkan pekerjaan akibat berita yang terjadi di media sosisal. Wajah keluarga Marni dan Wisnu terpampang jelas di laman berita membuat hampir seribu orang memberikan komentar kepadannya dan membuat semua orang menjelekkan nama mereka“Dasar tidak tahu malu, membuat kerusuhan di acara penting seperti ini.”“Tidak tahu malu, membuat kebisingan yang sangat tidak masuk akan seperti ini.”“Dimana akal sehatmu?”“Dimana matamu, apakah kau tidak melihat nama CEO yang terpampang di banner?”“Kalian memang sangat memalukan, masih ada saja keluarga memalukan seperti ini.”Tidak hanya orang asing, bahkan tetangga Septi yang dirumah dulu pun ikut berkomentar tentang berita yang sudah tersebar dimana-mana membuat mereka ikut berkomentar“Rasakan akibatnya karena dzolim kepada istri!!”“Rasakan akibatnya karena sudah membuang anak dan istrimu.”“Dulu, membuat ist
Akibat berita viral itu, semua proyek menolak untuk menjadikan Wisnu sebagai kontraktor mereka, tentu saja membuat Wisnu sangat depresi juga membuat pendapatan pun menurun karena tak ada pemasukan untuk Wisnu.“Sial!! Kenapa hidupku sangat sial seperti ini. sungguh menyebalkan sekali, aku sangat benci dengan semua ini. bisa-bisannya hanya dalam waktu satu malam, Septi sudah menghancurkan kerja kerasku selama bertahun-tahun.”ujar Wisnu dia sangat membenci keadaan dan juga sangat benci dengan apa yang sudah dilakukan Septi kepadannyaAkibat pemasukan Wisnu yang menurun drastis membuat keluarga Marni menjerit kesal“Sial!! Ini semua salah Wisnu. Dia yang telah menyeret kita semua untuk memperlakukan Septi dengan kasar.”kesal MarniMarni memang seringkali menyalahkan orang lain atas apa yang dia lakukan, dia senang sekali membuat semua orang bersalah karena ulahnya. Marni yang sedang pusing itu, dia membuka toko online miliknya dia melihat ada banyak sekali barang-barang bagus yang ada di
Wisnu terus berlari sangat kencang dia sangat ketakutan seseorang akan memergokinnya lagi, tak peduli apapun terpenting saat ini dia sudah lolos dari rumah ini dan segera pergi dari sana dia tak peduli dengan panggilan anaknya yang terus terdengar didalam telingannya dia tak pedulikan apapun terpenting dia bisa keluar dengan melompati pagar.Namun, naas, baru sampai di depan rumah. dia langsung di hadang oleh beberapa sekuriti yang curiga akan gerak-geriknya.“Mau kemana pak?”tanya sekuriti dengan sangat curiga melihat gerak gerik Wisnu yang terlihat seperti pencuriMereka langsung mengukung Wisnu dan membuat Wisnu menjadi sangat kebingungan“Saya tidak melakukan apapun, pergi dari saya!!”panik Wisnu dia berusaha untuk mendorong mereka Namun, kekuatannya tidak bisa dibandingkan dengan mereka. Sekuriti itu langsung menemukan perhiasan berharga milik Nyonya Septi yang terjatuh dilantai dan sekuriti itupun langsung mengambilnya dia memelototi mata Wisnu saat dua tertangkap basah mengam
Keadaan Wisnu semakin mengenaskan, dia dihina oleh ibu mertuannya sendiri karena tidak bekerja setiap hari dia akan pergi kerumah Septi untuk mengemis.“Istrimu akan lairan, kalau kamu tidak mempunya uang untuk lahiran istrimu, bagaimana istrimu bisa lahiran!! Kamu ini punya otak tidak, begitu saja tidak becus. Ayah macam apa kamu!”Marni terus memarahi WisnuWisnu melihat istrinya yang sudah kesakitan karena ingin lahiran, dia memegangi perutnya dan terus mengeluh kesakitan“Mas, perutku sakit mas...”Keringat peluh terus mengalir membasahi tubuh Jihan membuat Wisnu semakin tidak tega melihat istrinya yang sangat kesakitan seperti itu, membuatnya ingin sekali menolong istrinnya dengan membawannya ke rumah sakit tapi apa daya yang dia punya, dia tidak punya apapun bahkan uang sepeserpun dia tidak punya“Istrimu mau lahiran, kenapa kau hanya diam saja seperti ini Wisnu!! Cepat carikan uang untuknya lahiran, apa kau tega melihat istrimu kesakitan seperti itu? dimana akal pikiranmu!!”Wis
Setelah mendapatkan uang dari Septi, kini giliran Wisnu melakukan tes DNA kepada anaknya dia mendatangi rumah sakit terdekat dengan membawa anaknya yang berhasil dia rebut dari Jihan dan Marni. Didalam rumah sakit selama menunggu hasil tes DNA. Wisnu menunggu diruang tunggu menggendong anaknya yang masih bayi, dia melihat seorang dokter yang keluar dari dalam ruangan dan memanggil namannya“Pak Wisnu.”panggil dokterWisnu pun berjalan masuk kedalam ruangan, dia berjalan masuk dengan menggendong anaknya lalu menunggu dokter untuk memberikan kepadannya hasil tes DNA“Pak Wisnu, ini hasil tes DNA milikmu.”Wisnu memegang lembar hasil itu dan hatinnya sangat senang dia sangat bahagia sekali karena hasilnya anak yang ada dipelukannya ini sepenuhnya adalah anaknya“Terimakasih banyak, dokter.”ucap Wisnu sangat bahagiaDengan perasaan bahagia dan senang, Wisnu segera pulang membawa hasil tes DNA milik anaknya dia menunjukan kepada semua orang kalau dia adalah ayah kandungnya tapi saat dia pu
Di sisi lain, Septi juga sedang membutuhkan investor untuk perusahaannya. Maka hari itu, dia pun bertemu dengan salah satu pemilik perusahaan terbesar di negeri ini. Ingin melakukan presentase atas proyek yang akan dikerjakan sehingga investor tertarik untuk menanamkan modal.“Aku harus menemui investor yang mau menanam saham di perusahaanku.”ujar SeptiSepti pun datang menemui seorang investor yang akan melakukan penanaman saham dengannya di salah satu perusahaaan besar yang ada dipusat kota.“Permisi.”ucap SeptiSepti masuk kedalam ruangan pemilik si pengusaha yang ingin menanamkan saham ke perusahaanya betap terkejutnya Septi saat mengetahui orang yang akan melakukan penanaman modal itu adalah Brata“Brata?!”Septi benar-benar sangat terkejut melihatnya, Brata yang miskin kini berubah menjadi seorang yang kaya raya, ini sungguh mengejutkan Septi, bagaimana bisa?“Bagaimana bisa?”tanya Septi dengan sangat bingungBarata yang diajak bicara itupun menanggapi pertanyaan Septi dia menja
Hubungan Septi dan Brata semakin dekat, mereka berdua sama-sama sudah saling membuka hati satu sama lain. Melihat sikap baik Brata dan kelembutan hati Brata membuat Septi luluh dengannya.Septi yang sedang duduk santai menatap layar tv dia melihat kedua anaknya yang berlari memeluknya dengan erat“Mama, om Brata tidak datang lagi?"Mendengarkan pertanyaan seperti itu dari anaknya membuat Septi sangat terkejut, dia tidak tahu apa yang sudah Brata lakukan kepada anaknya hingga membuat mereka nyaman dengan Brata.“mama, kenapa om Brata tidak datang lagi?”Kedua anaknya itu kompak bertanya tentang Brata mereka berdua sama-sama sudang sangat nyaman dengan hadirnya papa baru untuk mereka tapi entah mengapa Septi masih meerasa ragu dengan keputusan yang akan dia ambil itu.“Anak-anak pergilah tidur dengan bik Ratih ya, mama mau mengurus pekerjaan mama dulu.”ujar SeptiMelihat kedua anak-anaknya yang sudah berjalan menaiki tangga dan pergi untuk tidur, kini gilian Bik Ratih yang mengajak Sept
Sepulang dari tempat wisata bermain dengan anak-anak Septi, membuat Brata cukup senang karena dia dapat mendekatkan diri dengan anak Septi dan hal yang paling menyenangkan yang lainnya adalah melihat anak-anak Septi yang merasa nyaman dengan Brata, bahkan rasannya Brata tak perlu bersusah payah untuk mendekatkan diri dengan anak-anak Septi, mereka anak yang baik.Hal itu memang cukup menyenangkan....Namun, Brata berdiri dibawah shower dia menatao ke arah cermin, hatinnya gundah karena Septi menolaknya, entah karena alasan apa Septi menolak pria baik seperti Brata. Padahal, jika dipikir sudah tak ada penghalang diantara mereka yang membuat Septi haru menolak Brata. Pasalnya, anak-anak Septi saja menyukai Brata, mereka tampak nyaman untuk dekat dengan Brata tapi mengapa, wanita cantik itu masih belum bisa membuka hatinnya untuk menyambut cinta Brata dengan baik? “Aku sangat bingung, apa yang membuat wanita cantik itu menolakku. Aku melihat anak-anaknya yang sudah menerimaku dengan bai