Share

Menunggu

Bab 69

Setibannya di kantor, Septi pun segera menemui klien yang sudah cukup lama menunggunya disana terlihat sangat jelas wajah Septi yang putih pucat namun Septi tetap menjalankan rapat tersebut dia tak ingin mengecewakan kliennya. Setelah hampir setengah jam, rapat pun selesai. Semua klien kembali pergi dari kantor Septi.

Septi berada didalam ruangannya, tiba-tiba saja tubuhnya terasa merinding dan tergetar kulitnya yang semakin pucat menandakan bahwa penyakitnya semakin memburuk.

“Buk Septi, ibu tidak apa-apa?” tanya Hanum cemas

“Aku tidak apa-apa hanya kedinginan,” ujar Septi

Septi terus bergidik merinding dia tak tahan lagi dengan udara dingin yang ada didalam ruangannya, terbaring di atas bangku sofa semakin membuatnya kedinginan.

“Hanum, tolong matikan AC di ruangan saya, ya,” pinta Septi

“Baik buk, akan segera saya matikan,” ujar Hanum

Seorang officegirl masuk kedalam ruangan Septi dengan membawakan segelas air hangat

“Buk Septi, ini minumnya, buk,” ujar Officegirl tersebut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status