Jefri memberi semangat karena Agnia memberikan kontribusi besar dengan memenangkan tender siang itu. Sementara, Agra tidak percaya jika dia bisa kalah oleh Agnia yang pikir tidak ada apa-apanya.
Hana pun kesal mengapa mereka kalah dalam tender itu. Ia tidak henti mengumpat kesal pada Agnia. Ia pikir Agnia hanya ibu rumah tangga yang tidak bisa apa-apa dan hanya berdiri di belakang laki-laki.
Agnia melihat dari kejauhan wajah Hana memerah menahan amarah. Sudah pasti orang seperti dia akan sirik dengan kemenangan Agnia.
“Jangan usah dipikirkan lagi, kamu sudah buktikan kalau kamu hebat, Ni. Sayang, pria itu membuang berlian.” Jefri menggenggam jemari Agnia dan melangkah melewati Agra dan Hana.
Sekali lagi Jefri berhasil membuat Agra geram sekaligus cemburu. Pria itu menahan diri untuk tidak emosi di depan Hana. Dengan hati yang terkoyak, Agra mencoba melangkah dengan tenang.
“Gila, aku rasa dia itu sudah menjadi simpanan
“Jadi Leon akan sekolah tahun ini?” Jefri bertanya saat memarkirkan mobil di halaman rumah Bu Anggun.“Iya, Leon sudah berumur lima tahun. Tahun ini akan kusekolahkan,” ujar Agnia.Mereka turun berbarengan, anak laki-laki Agni berteriak sembari memeluk Jefri. Agnia menggeleng melihat anaknya sudah dekat dengan sang ayah. Seperti biasa, kecupan di pipi membuat Leon membalas dengan kecupan pada Jefri.“Om, jadi kita beli es klem?” tanya Leon. Anak itu masih cadel dalam berbicara dan belum begitu lancar.“Jadi, dong anak ganteng.” Jefri menggendong Leon memasuki rumah.“Pak, jangan memanjakan Leon. Nanti dia bisa kebiasaan,” tutur Agnia.Jefri hanya melihat ke arah Agnia tanpa menjawab. Pria itu sibuk mendengarkan cerita Leon. Tidak lama Bu Anggun datang dari acara pengajian dekat rumah. Sementara, Suster Sarah sudah datang membawakan minuman untuk Jefri.“Bu, Leon d
Agra membanting setir ke kanan, ia berhenti di pinggir jalan dan berulang kali menjambak rambut kesal. Ia tidak tahu, apa yang terjadi dengan dirinya hingga semudah itu terpengaruh ucapan yang belum tentu benar. Perselingkuhan Gio dan Agnia, hal itu kembali berputar di otaknya.“Apa yang terjadi sebenarnya? Apa benar ibu melakukan hal yang tidak sebenarnya terjadi, apa iya, ibu memfitnah Agnia? Untuk apa?” Agra terus bergumam sendiri.Ia kembali mengemudikan mobilnya menuju rumah. Tujuan pertamanya adalah bertemu dan bertanya masalah Agnia padanya. Sebelum itu ia mencoba mendengarkan kembali rekaman yang dikirim Agnia.“Sial!”Mobil memasuki halaman rumah megah Agra. Di sana terparkir mobil milik Hana yang ternyata singgah lebih dulu dari pada Agra.Pria itu turun kemudian dengan berapi-api, ia melangkah masuk. Namun, ia menghentikan langkah saat terdengar dua wanit
Pukul 09.00 Jefri sudah berada di rumah Agnia. Anak laki-laki tampan menyambutnya dengan riang. Begitu juga Jefri langsung memeluk tubuh kecil Leon. Harus minyak telon membuat ia semakin betah menciumi sang anak.“Ayo “ Agnia sudah siap, ia berdiri sejak tadi memperhatikan ayah dan anak itu saling berpelukan.Jefri terkesiap melihat Agnia tampil lebih segar dan berbeda. Dress hitam dengan rambut keriting gantung membuat ibu satu anak itu semakin cantik. Agnia kembali menyapa Jefri yang sejak tadi bergeming menatapnya.“Pak, jadi pergi atau tidak?” Lagi, Agnia mengingatkan Jefri.Jefri tersadar, lalu mengangguk dan langsung menggendong Leon. Untuk kali ini dia merasa desiran aneh yang menusuk jiwa. Getaran-getaran yang muncul saat kedatangan Agnia di hidupnya. Walau belum sepenuhnya ia melupakan Bianca.Sejak perdebatan semalam, kepalanya terasa pening. Pria itu memberanikan diri membawa Agnia dan Leon sebelum ter
Atas permintaan Farha, Agnia masuk kembali menemui kedua orang tua Jefri. Sejauh ini, Farha sang kakak sangat baik pada Agnia. Sesama wanita, jelas ia mengerti perasaan calon adik iparnya.Farha pun ingin tahu bagaimana bisa ada Leon di antara mereka. Selama bersama Jefri pun tidak pernah bercerita tentang wanita selain Bianca. Namun, kali ini tiba-tiba saja datang bersama seorang wanita dan anak yang diakui sebagai darah dagingnya.Bu Fira masih menatap sinis kedatangan Agnia lagi. Seorang ibu hanya ingin yang terbaik untuk anaknya. Begitu Bu Fira yang tidak ingin Jefri salah langkah atau ditipu seseorang. Mungkin rumor tentang putra Gemilang emas sudah tersebar.“Kita makan, silakan duduk,” ujar Farha.“Terima kasih.”Makan siang begitu sunyi, hanya terdengar dentingan garpu dan sendok yang saling bersahutan. Agnia sibuk menyuapi Leon, sedangkan dia saja belum makan.“Kamu tidak makan, Agni?” tanya Jefri
“Terserah kamu mau memenjarakan Ibu saya sampai kapan. Saya tidak peduli tentang itu, apalagi tentang permintaan konyol kamu.” Agra tertawa di hadapan Hana. Tidak semudah itu bisa menikah dengannya, apalagi jika mereka hanya bermain drama untuk menjeratnya dalam sebuah pernikahan.Hana tidak menyangka Agra menolaknya. Padahal sudah ia rencanakan hal itu dengan matang. Sepertinya sampai kapan pun, Hana tidak bisa memiliki pria yang dicintainya. Sudah banyak pengorbanan yang dia lakukan, tapi tidak ada balasan. Cintanya bertepuk sebelah tangan.“Kamu akan membiarkan Ibumu membusuk di penjara?” Hana kembali bicara saat pria itu melewatinya.“Itu urusanmu dengan Ibuku, selesaikan dengannya. Hutang perusahaan sudah banyak, jika aku membayar hutang Ibu, kasihan karyawanku tidak bisa menghidupi keluarganya.” Sontak pernyataan Agra membuat Hana semakin panas.Hutang Bu Sukma begitu banyak padanya. Apalagi saat Hana dengan sukar
[Apa kabar kamu?]Jefri kembali membuka pesan masuk itu saat sampai di kantor. Netranya, tidak bisa berpaling dari sebuah pesan yang dikirimkan oleh Bianca. Ia kembali mengingat ocehan sang kakak tentang menetapkan hati. Pikirannya jadi tidak karuan dipenuhi banyak hal yang membuat bimbang untuk menikah dengan Agnia.“Lebih baik jangan diteruskan jika nanti hanya kembali menyakiti. Agnia sudah sekali gagal dalam pernikahan, tolong jangan kembali menyakitinya.” Kalimat Farha terus berputar di otaknya.Sementara, kisahnya bersama Bianca belum semua bisa dilupakan. Cukup lama mereka bersama hingga sulit untuk Jefri memutuskan semuanya.Emosi sesaat membuat ia mengambil keputusan untuk menyudahi hubungan dengan Bianca. Setelah itu, memutuskan untuk menikah dengan Agnia. Jefri menjambak rambut yang tidak gatal, ia merasa bersalah jika membuat Agnia terluka. Namun, di satu sisi ia merasa goyah dengan hadirnya sebuah pesan dari Bianca.T
Remon melihat Leon yang berada di samping Jefri. Pria itu mencoba menalar apa yang dikatakan oleh Jefri. Pria tua itu memindahi wajah kedua pria berbeda generasi itu. Sekilas memang begitu mirip, bahkan bagaikan pinang d belah dua.“Maksudmu apa?” Remon bertanya.“Dia anakku, dia yang akan mewarisi seluruh harta peninggalanku.” Jefri lantang mengatakan hal itu.Seluruh orang yang berada di sana menjadi tegang dengan apa yang dikatakan oleh Jefri. Terutama orang tua Jefri, mereka sudah mencoba untuk tidak membuka semua, tapi malah Jefri datang bersama dengan Leon.“Siapa anak itu?” Natan—adik Jordi bertanya.Pria itu menghampiri dan berjongkok di depan Leon. “Anak tampan, siapa namamu?” tanya Natan.Leon mendongak ke arah Jefri, anak itu mungkin bingung mau menjawab apa karena Leon tidak mengenal Natan.“Namanya Leon, dia berusia 5 tahun. Dia anakku.”Kembali semu
Agra kembali menaruh gelas di meja. Perkataan sang adik tentang pernikahan yang seharusnya terjadi antara dirinya dan Hana untuk mengeluarkan Bu Sukma dari penjara. Sebuah telepon masuk dari nomor tidak di kenal membuat ia malas mengangkatnya.Akan tetapi nomor itu kian gencar menghubunginya. Sampai akhirnya mengirimkan pesan.[Kami dari kepolisian, mau mengabarkan jika ibu Anda mengalami demam panas dan mengigil hebat, kami melarikan ke rumah sakit]Agra langsung menyambar tas dan mencari kunci mobil. Detik itu ia langsung meluncur ke rumah sakit di mana sang ibu di rawat. Sepanjang jalan ia terus memikirkan nasib sang ibu. Baru beberapa hari saja sudah mengalami trauma dan demam. Agra menelepon Gio untuk datang ke rumah sakit.Dengan menggunakan kecepatan yang cepat, Agra tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai rumah sakit. Gegas ia mencari ruang di mana Bu Sukma di rawat. Terlihat beberapa polisi menjaganya dengan ketat.“Ibu saya