Share

Upaya

Vani tahu dia sudah gagal hanya dengan melihat reaksi Bahari yang menolak penampilannya kemarin saat berkunjung. Padahal itu adalah kesempatan terbaik yang bisa ia dapatkan.

Bahari sudah melarangnya untuk menemuinya di kantor maupun di tempat biasa mereka menginap. Bukan sekedat larangan. Namun juga disertai ancaman.

Entah sungguh-sungguh atau tidak ancaman itu, Vina tetap tidak berani melanggar ucapan Bahari. Dia masih membutuhkannya. Kalau dia menentang pria itu, bukankah malah akan membuat Bahari makin kesal padanya?

Vina menggigit ujung ibu jarinya. Ciri khasnya ketika sedang kehabisan akal. Matanya menatap ke luar jendela kamar. Ekspresinya nampak tengah berpikir keras.

"Kalau aku hancur, Faryn juga harus sama hancurnya denganku," ucapnya pada diri sendiri. Lalu sebuah senyum licik menghias wajahnya.

Ya. Kenapa dia harus menderita seorang diri jika dia bisa membawa orang lain ikut merasakan hal yang sama dengannya?

Dia akan menghancurkan hidup Faryn seperti yang dilakukan wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status