Share

DUA KELUARGA

DUA KELUARGA

"Bagaimana, Bu? Apakah itu setuju juga?" tanya Hasan.

"Terserahlah kalian atur saja bagaimana baiknya," jawab Bu Nafis pasrah.

"Baiklah kalau begitu, acaranya kan bisa sekalian diadakan sebelum puasa. Jadi bisa acara syukuran makan-makan lagi," ucap Zain.

"Benar itu. Kalau begitu Kau segera jemput Dinda saja. Karena puasa tinggal dua hari lagi dan sebelum puasa Ibu sudah harus menikah tp, lalu untuk dokumennya nanti bagaimana? Apakah bisa diurus secepat itu?" tanya Bu Nafis.

"Bisa kok, Bu. Nanti Andri akan bantu," tegas Mas Andri.

"Baiklah kalau begitu, semua sepakat ya. Pernikahan akan dilakukan sesegera mungkin, biar tidak ada fitnahan lagi. Aku harap ketika Dinda pulang ke sini nanti, semua akan beres," ujar Hasan. Semua menggangguk.

Beberapa hari kemudian, suasana tenang. Tak ada kejadian yang membuat heboh juga, semua berjalan sebagaimana mstinya. Bahkan Bu Nafis tampak lebih tenang dan tak mengungkit masalah pernikahan dengan pak Hendi, begitupun dengan Maulida dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status