Share

HINAAN MERTUA? SUDAH BIASA!

HINAAN MERTUA? SUDAH BIASA!

"Tungu lo ya, biar Ibu membereskan ini semua dulu! Tapi kalau kita memang pergi, bagaimana Ifah? Jangan sampai Ifah di rumah sendiri, Ibu juga tidak tega meninggalkannya sendiri!" jelas bu Nafis.

"Din.... DINDA!!!" teriak bu Nafis lagi.

"Apa sih, Bu? Dinda lo di sini," sahut Dinda.

"La kamu gak jawab- jawab diajak omong Ibu," tegur bu Nafis kesal.

"Lah Dinda kira tadi Ibu belum selesai ngomongnya, makanya Dinda diem aja," jawab Dinda.

"Bantah teros! Sekarang kau ke sini, Din! Ibu akan mengajakmu berdiskusi untuk masalah telon-telon nanti, kau kan Ibu jabang bayi ini," kata bu Nafis.

Dinda segera menghampiri ibu mertuanya dari pada Kanjeng Ratu itu akan maah- marah lagi. Dia memilih duduk di ranjang milik bu Nafis. Sambil duduk, mata Dinda memindai ke seluruh ruangan. Dia masih berusaha mencari sesuatu yang mungkin bisa di jadikan barang bukti nanti. Karena jujur saja, Dinda masih menyimpan kecurigaan bahwa peneror itu ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status