Share

Pak Parlin Sang Kades

Seharian bersama Ayah di kantor kepala desa, kami membahas banyak hal. Banyak memang Yang berubah pada ayahku ini, sekarang dia sudah mulai terbuka membicarakan laki-laki yang coba dekat denganku. Dulu itu adalah sesuatu yang tidak boleh, ada yang coba melamar pun Ayah akan marah.

"Ayah kalau sekiranya memilih, siapa yang Ayah pilih jadi menantu Ayah?"

"Emang siapa aja calonnya?"

"Sandi, Umar, ustad Rizal,"

"Waduh yang banyak kali lah itu,"

"Hahaha, kan aku bilang sekiranya, Yah," kataku.

"Jujur saja ya, Butet, tadinya mengharapkan ustadz Rizal,"

"Alasannya, Yah?"

"Ayah ingin ada yang meneruskan pesantren itu," kata ayah lagi.

"Tapi udah nikah dia, Yah,"

"Itulah, jodoh itu di tangan Tuhan,"

"Tapi Johan juga bisa jadi pengurus pesantren,"

"Mana mungkin,"

"Dia serius loh yah belajar agama, baru berapa tahun dia masuk agama Islam dia sudah hafal Quran 15 juz," kataku.

"Iya, tapi untuk jadi pengurus pesantren itu tidak hanya hafal Quran tapi mesti harus lulusan pesantren,"

"Ayah tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
sekai
ini akun sari ramadhan itu pak ansyahri romadhon bukan,, yaa?!?
goodnovel comment avatar
sekai
wajarlah kalo kena pukul. kan emang kurang ajar, marah" sambil nunjuk muka mah kan emang g sopan. kadang pukulan bs bikin orang diem, kalo d omongin baik" msh ngoceh aja.
goodnovel comment avatar
Sari Ramadhan
Pak parlin tidak usah mundur,, langkah pertama yang harus pak parlin lakukan adalah menyadarkan keluarga yang meninggal bahwa permusuhan atau pun dendam adalah termasuk yg tidak disukai tuhan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status