Share

Praktek Pengacara

Ayah tampak pusing sekali, beberapa kali dia meremas rambutnya. Sementara Samsul, laki-laki itu masih pingsan di jok belakang.

"Ini belum seberapa Bang, sudah lihat nggak apa yang kuhadapi waktu jadi kepala desa, mulai dari pertengkaran sampai pembunuhan sampai demonstrasi sudah pernah kuhadapi," kata mamak kemudian.

"Iya, Dek, aku makin salut sama kamu, Dek," kata ayah.

"Aku baru kepala desa beberapa bulan saja sudah begini, baru ini kasus sudah sempat aku memukul orang," kata Ayah lagi.

"Sabar, Bang,"

"Aku baru mengaku kini, Kamu memang yang terbaik, Dek," kata ayah lagi.

Kulihat Mamak tersenyum. Ini sesuatu yang jarang terjadi, ayah orangnya yang pelit pujian, apalagi memuji mamak, Baru kali ini kudengar Ayah memuji seperti ini.

"Percuma aku dapat penghargaan dari Menteri, urusan begini saja aku sudah pusing," kata Ayah.

Kami sampai di klinik terdekat, belum sempat Samsul dibawa masuk ternyata dia sudah sadar. Dia tampak gegalapan melihat sekeliling.

"Di mana aku?" Kata Samsul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
sekai
dan d bab ini bang parlin sama keren nya. nahh,, kalo sekali pukul orang langsung pingsan, g pake baca" dulu, itu beneran jago. dah tua tp tenaga bang parlin msh jos gandos. blm lg jd bikin segan orang lain. dan sbg pemimpin emang kudu bijak. duluin ngurus korban ketimbang urus sengketa nya.
goodnovel comment avatar
sekai
butet mah dah pasti keren. g ada lawan. g kaleng". kalo cuma kasus kek ginian mah b ajah. kan butet mah dah prnh ngadepin kasus yg lbh berat dr ini. jd gosah khawatir. pasti beres.
goodnovel comment avatar
Ati Husni
butet hebat, senangnya bang parlin dan nia punya anak spt butet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status