Share

Ucok vs Butet

Akhirnya SIM-ku keluar juga, aku kini pergi sekolah naik motor, tak lagi menyusahkan ayah atau sopir yang disediakan pemerintah. Naik motor juga lebih leluasa, lebih bebas, bisa singgah sesuka hati di penjual jajanan.

Hari itu aku lagi mencuci motor di depan rumah, tiba-tiba HP-ku bunyi, ada panggilan video dari Bang Ucok.

"Tet, lagi ngapain kau, motor siapa itu?" tanya Bang Ucok begitu panggilan video tersambung.

"Lagi nyuci motor, ini motorku," jawabku.

"Motormu? di rumah ada dua motor, beli lagi kau?" tanya Bang Ucok.

"Ini motor hadiah,"

"Hadiah apa?"

"Hadiah ulang tahun,"

"Ya, ampun, Butet, sejak kapan kita rayakan ulang tahun?" tanya Bang Ucok. Wajahnya tampak kesal.

"Yang rayakan ulang tahun siapa?"

"Kan, ada hadiah karena ada perayaan, kok gak logis kau sekarang?"

"Yang ini beda, ada hadiah tak ada perayaan," jawabku.

"Ah, makin aneh saja kau, mana mamak?" tanya Bang Ucok lagi.

"Di kantor,"

"Ayah?"

"Itu," kataku seraya berlari menemui ayah yang lagi sibuk berkebun.

"Cok, apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (24)
goodnovel comment avatar
Tempe
aku sudah putus asa sama ucok
goodnovel comment avatar
Nur Hayatie
ooh iya mba carsun aq baru ingat ,agnez yg itu dari situlah butet jd kenal sm sandy
goodnovel comment avatar
Nur Hayatie
bener, si butet gak bikin khawatir kalo diberi barang sm cowok karena sibutet nurun bu nia, pikirannya selalu waras ,beda sm ucok lbh nurun ke bang parlin lbh pake perasaan dan menganggap hutang budi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status