Share

semdu

Kurasa orang yang selalu membasahi lidahnya dengan dzikir pasti akan punya hati yang luas untuk memaafkan. Akan jadi hal yang aneh jika Ibu terus meminta pengampunan dan menyebut-nyebut nama Tuhan tapi dia tidak mau memberikan maaf dan memaklumi diriku.

"Ibu..." Aku berlutut di sampingnya sambil menggenggam tangannya yang kini memegang tasbih. Aku mencium tangan itu dengan penuh rasa hormat dan takzim.

"Ibu, maafkan aku."

"Apakah kau mengharapkan rasa maaf dariku karena takut pada Hamdan?"

"Tidak juga."

"Kau takut diceraikan jika aku mengadu padanya?"

"Tidak bukan begitu ibu aku minta maaf karena mencintai ibu dan menghormati Ibu seperti Ibuku sendiri."

"Jangan jual rayuan dan kata-kata manismu karena aku tidak akan mempercayainya. katakan saja modusmu, kenapa kau datang kemari dan minta maaf padaku sampai harus berlutut seperti itu?!"

"Aku sedang memohon pengampunan ibu."

"Demi apa?"

"Demi ridho dan kasih sayang."

"Apakah penting bagimu ridho dan kasih sayangku?"

"Ya, ibu adalah mert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status