Share

LXXXVIII : BAIK-BAIK SAJA

"Sebenarnya tiap kata baik-baik saja yang terucap dari mulut manusia bisa jadi sebuah bentuk pertahanan, sekaligus sugesti dari kehidupannya yang berantakan."

***

"Ada apa, Pak?"

Dewandaru Angkasa Biru menoleh, dan menemukan mata Althaf tengah mengintipnya dari balik spion. Dhani yang berada di balik kemudi pun juga. Paspampres yang beberapa tahun ini selalu menjaganya itu tampak penasaran saat Biru membanting pintu mobilnya, dan berekspresi begitu sangar setelah keluar dari resto, tempat ia bertemu dengan Harry Taragandhi. Keduanya bingung, karena biasanya setelah melakukan pertemuan bisnis, Biru akan bersikap santai, dan sumringah.

Namun kali itu tidak. Kesepakatannya gagal berjalan. Harry lebih memilih keuntungan semu yang belum tentu didapatkannya dari politik ketimbang kerja sama mereka yang telah berjalan beberapa tahun ini. Padahal jelas-jelas keuntungan yang Harry dapatkan dari kerja sama itu lebih banyak, dan lebih jelas. Tapi, kenyataann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status