Share

XXXIV : SEBUAH BLUNDER

"Setiap manusia memiliki masalah. Tidak akan ada satu pun manusia yang bisa lari. Mereka akan dikejar, lalu dikungkung. Bila berhasil melarikan diri, bukannya hilang. Masalah itu tetap ada, hingga benar-benar selesai menjadi sebuah pembelajaran."

***

Praba tertawa begitu keras. Saking kerasnya ia bahkan ingin menangis karenanya. Ya, sebingung itu deskripsi hati Praba. Di satu sisi ia murka karena beberapa koleganya berhasil tertangkap, namun di sisi lain ia senang karena ada salah satu yang begitu pintar menumpahkan kesalahan pada kerabat wakil presiden.

"Ini adalah sebuah jalur hidup yang begitu menyenangkan." Praba mengalihkan mata dari televisi ke Radja yang justru tidak senang dengan pemberitaan tersebut. "Kenapa tegang begitu?"

"Empat dari sepuluh yang tertangkap adalah kolega bapak. Bapak tidak takut?"

Praba menggeleng. "Kan yang enam, tidak. Mereka sepertinya sukses melobi. Mencari tumbal, lalu dengan bodohnya menyasar pada Gunadhi Adinegara. Pasti keluarga Berdaya Adinegara se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status