“Kau … dengan Artur?”Katarina terkekeh melihat ekspresi bingung Kaylee yang menatapnya dengan satu alis terangkat. Katarina lantas menggandeng lengan Artur, memperlihatkan dengan jelas bahwa kini statusnya telah berubah. “Aku menjalin hubungan dengan Artur?”Kaylee membulatkan mulutnya dengan mata melebar, tidak percaya dengan ungkapan yang baru saja Katarina katakan. “Kau berbohong?”Katarina mengernyitkan kening dan semakin mengeratkan gandengan tangannya ke lengan Artur. “Sudah begini kau tetap tidak percaya?”Kaylee menahan tawanya dengan wajah kesal yang Katarina perlihatkan saat ini. Wanita itu memperbaiki duduknya dan menatap Katarina yang tersenyum dengan Artur yang geleng-geleng kepala melihat tingakh Katarina. “Tapi … sejak kapan kalian saling mengenal? Aku bahkan tidak pernah memperkenalkan Artur padamu secara resmi sebelumnya.”Katarina dan Artur saling pandang.Flashback on!Setelah mobil Artur membawa pergi Kaylee, Katarina segera bergegas mengikuti karena tidak mau ter
“Wajahmu terlihat sekali mengejekku,” keluh Katarina setelah menceritakan apa yang terjadi sebelumnya hingga ia berani membawa Artur bersamanya saat ini.Kaylee menggeleng dengan menahan tawanya. “Tidak, tidak. Hanya saja lucu saja.”Katarina mendekat, meninggalkan Artur yang lebih memilih duduk di sofa sembari menunggui wanita itu bertemu dengan Kaylee sekaligus menjenguk Nicole yang sedang sakit. “Harusnya kau mengenalkanku dengannya sejak dulu. Meski sedikit terlambat, tetapi aku ingin berterimakasih padamu karena telah mengajak Artur saat itu. Karena setelahnya, temanmu yang sulit menemukan sosok pria ini mau membuka hati.”Kaylee terkekeh dengan Nicole yang geleng-geleng kepala mendengar ungkapan tidak tahu malu Katarina. “Jadi kau berniat serius dengan Artur?”Katarina mengangguk dengan cepat, tidak ada keraguan dalam benaknya setelah mengalami hubungan satu malam dan Artur yang kemudian berjanji akan bertanggungjawab jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan wanita itu. Alha
“Kaylee dan Nicole telah kembali bersama. Melihat mereka bahagia juga membuatku turut serta dalam kebahagiaan mereka.”Artur menatap Katarina yang sedang bercerita. Ia ikut tersenyum melihat Katarina yang bersemangat sekali menceritakan perasaannya dengan senyuman yang terus terpancar. Meski hubungan mereka baru saja berjalan, tetapi Artur menemukan banyak sekali kenyamanan dalam hubungannya bersama Katarina. Padahal jauh sebelumnya, hatinya masih saja belum bisa lepas dari mantan kekasihnya dulu, tetapi entah mengapa setelah pertemuan mereka malam itu, perasaan Artur tentang mantan kekasihnya menghilang begitu saja dan tergantikan oleh Katarina. Entah itu sebab ia yang merasa bersalah karena mengambil ke-virgin-an Katarina atau karena memang perasaan itu muncul dengan sendirinya. Hanya saja, Artur berpikir sebelumnya karena dirinya terlalu merasa bersalah kepada Katarina.“Apa yang kau pikirkan?” tanya Katarina setelah meniup wajah Artur yang sedang melamun.Artur menggeleng dan mena
Semakin hari semakin membaik bagi Nicole sekaligus Kaylee. hubungan mereka juga semakin harmonis dengan semua kebenaran yang telah terungkap. Kedua orang tua Jasmine yang sebelumnya menyembunyikan diri karena terlibat kasus pembunuhan yang dilakukan Jasmine saat kecil mau tidak mau harus mengakui kesalahan dan berakhir masuk ke penjara dengan bukti kuat sedangkan Jasmine masih dalam proses penangkapan meski telah berbeda negara.“Kenapa kau tiba-tiba melakukannya?” tanya Kaylee begitu kembali masuk ke mobil dan melihat Nicole yang tengah melihat siaran berita dari ponsel yang memberitakan tentang keluarga Jasmine.Nicole menatap Kaylee dan tersenyum tipis setelah menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku. “Aku tidak bisa terus menyembunyikan kebenaran. Semua orang harus tahu dan Jean butuh akan keadilan meski ia telah tiada sekalipun.”Kaylee tersenyum melihat Nicole yang menghembuskan napas lega. “Jadi, apa alasanmu menyembunyikannya selama ini jika akhirnya mengungkapkannya sekarang
Mendapatkan undangan tanpa nama dan hanya tertulis tempat pertemuan membuat Kaylee terus terpikirkan. Ia pikir setelah kembali bersama Nicole, kehidupannya akan jauh lebih tenang dan nyaman, ternyata setiap saat justru lebih banyak ancaman. Banyak sekali hal-hal aneh yang membuatnya selalu terpikirkan dan semuanya tidak menemui jalan yang tepat. Seperti hari ini, pagi tadi ia menerima sebuah undangan yang ditujukan kepadanya, tetapi di dalamnya hanya tertuliskan nama tempat dan waktu pertemuan tanpa ada nama si pengundang?Kaylee dan Nicole juga lebih terbuka dengan apapun, bahkan hari ini Nicole sengaja tidak masuk ke kantor demi memastikan Kaylee baik-baik saja di rumah. Akan tetapi, waktu kian berputar dan jam sudah hampir menunjukkan waktu dimana pertemuan itu akan dilaksanakan.“Bagaimana kita tahu siapa pengundangnya jika kita pergi?” Kaylee berusaha tenang meski di dalam hatinya penuh akan kekhawatiran.Rumah mereka juga sering sekali mendapatkan kiriman-kiriman aneh. Mulai dar
“Kau memang brengsek, Kaylee! Sampai kapanpun aku tidak akan memaafkanmu.”Jasmine berbalik, tetapi langkahnya terhenti begitu matanya menangkap sosok Nicole yang berdiri tepat dihadapannya. Menghadang kepergiannya dengan senyuman simpul. Jasmine berbalik, menatap Kaylee yang beranjak dari duduknya, ikut tersenyum kepadanya.“Kalian menjebakku?”Nicole mendekat dan mengikat kedua tangan Jasmine dengan dasi yang ia lepas, membuat wanita itu berusaha melarikan diri, tetapi mendapatkan hasil nihil sebab tangan Nicole lebih kuat menahan pergerakannya.“Lebih tepatnya memastikan, bukan menjebak, Jasmine,” bisik Nicole yang kini menyeret Jasmine keluar dengan Kaylee mengikuti di belakang.“Brengsek kau, Nic!” teriak Jasmine yang tidak digubris oleh Nicole yang fokus menyeretnya keluar dari restoran yang menjadi pertemuan mereka.Kaylee yang berada di belakang sebenarnya tidak tega melihat Jasmine seperti ini, tetapi karena Nicole sudah tidak tahan dengan semua jenis ancaman yang wanita itu
“Kau serius?” tanya Nicole memastikan bahwa Kaylee tidak salah bicara sebab harapannya sudah melambung tinggi dan tidak mau jika akhirnya harus dikecewakan dengan harapan.Kaylee menatap Nicole lekat-lekat dengan sorot mata pria itu yang juga tengah menatapnya. ia tersenyum tulus lalu mengangguk. “Ya.”Nicole ikut tersenyum lebar dan masih merasa tidak percaya dengan keputusan Kaylee. Ia mengusap wajahnya dan kembali menatap Kaylee lagi. “Kau tidak berbohong, bukan? Tolong jangan membuatku kecewa.”Kaylee terkekeh dan mengangguk. “Aku tidak berbohong. Ku pikir aku harus melakukan sesuatu agar traumaku segera pergi dan keputusanku sudah bulat. Aku ingin hamil dan membesarkan anak denganmu.”Nicole masih belum percaya meski senyuman terus menghiasi bibirnya. Rasanya begitu lega meski otaknya terus saja berputar akan keraguan. Ia terkekeh dan melayangkan kecupan cukup lama ke kening Kaylee. “Terimakasih, Kaylee. Terimakasih, Sayang.”Kaylee ikut tersenyum dan memeluk pria itu. “Bantu aku
Kaylee menyunggingkan senyumnya, menatap hamparan tanaman yang tumbuh subur dengan perawatan yang selalu ia perhatikan setiap saatnya. Kehidupan tidak seburuk yang ia pikirkan ternyata. Masih banyak hal baik yang terlewati secara tidak terduga dan banyak sekali kejutan lebih indah dari yang tidak pernah ia harapkan sekalipun. Mengalir begitu saja menerpa kehidupannya yang selalu ia pikir membosankan. Sama seperti tumbuhan, akan ada banyak hal baik setelah perjalanan panjang dengan memperhatikan setiap bagiannya.Kaylee mengambil salah satu bunga mawar merah yang baru saja mekar. Ia tersenyum semakin lebar begitu melihat bahwa bunga itu mekar sempurna dengan bau harum yang begitu menenangkan. Kaylee menghirup dalam-dalam bau bunga itu, merasakan sensasi terapi alami dari mawar yang ia ambil.“Kau begitu suka dengan bunga itu, hm?”Kaylee membuka matanya yang sempat terpejam lalu menoleh untuk melihat Nicole yang baru saja bertanya padanya. Ia menampakkan senyumnya lalu mendekat. Menyod