Share

Bab 13

Sesil memacu motornya dengan kecepatan sedang, mengingat saat ini sedang membawa orang yang sudah lanjut usia. Padahal Sesil ini kalau naik motor sudah ngalahin Valentino Rossi, alias tukang ngebut. Tapi demi memenuhi pesan mamanya, mau tak mau Sesil harus berhati-hati bawa motor. Kalau terjadi apa-apa terhadap penumpangnya, Lilik bisa mencak-mencak dan menyalahkan dirinya.

Perjalanan baru berjalan setengahnya, saat tiba-tiba Hadi memanggil keponakannya itu. "Sesil!" karena tertutup helm, dan diterpa angin, suara Hadi tak terdengar oleh Sesil.

Sesil menepikan sepeda motornya, setelah Hadi menepuk pundaknya beberapa kali.

"Iya, ada apa, Pak De?" tanya Sesil setelah menghentikan motor dan mematikan mesinnya. Dalam hatinya merasa was-was, takut pria renta ini macem-macem. Meski dia ayah kandung Ramon, tetap saja bisa macem-macem, kan? Namanya juga manusia, tak ada yang tahu isi hatinya. Apalagi mereka baru bertemu hari ini. Jadi Sesil tak tahu laki-laki seperti apa yang sedang dia bonc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status