Share

Bab 12

"Mas, ini ada sedikit makanan untuk di jalan," ucap Lilik sambil menyerahkan plastik berisi beberapa bungkus roti dan air mineral pada kaka iparnya.

Dia tahu kakak iparnya itu lapar, tapi malu ketika ditawari makan. Terbukti Hadi begitu lahap menghabiskan kue kering dan teh yang disuguhkan Sesil. Mungkin Hadi merasa tak enak hati pada Lilik. Bisa dibilang hubungannya dengan Lilik juga memburuk, sejak dia menikah lagi.

"Terimakasih, Lik. Bukannya membawa oleh-oleh, aku malah merepotkan kamu," ucap Hadi basa-basi, sambil meraih plastik yang ulurkan Lilik.

Sebenarnya tubuh rentanya ingin beristirahat sejenak, tapi penolakan Ramon membuat dia bertekad untuk pulang hari ini juga. Padahal sebelumnya dia membayangkan, Ramon memeluk dan mau mengantarnya pulang. Tapi harapan tak seindah bayangan, Ramon bahkan tak mau menatap wajahnya. Sebenci itu Ramon pada dirinya.

"Nggak pa-pa, Mas. Kebetulan ada lebihan pesanan, bisa buat cemilan di bis nanti." Sejak anak-anaknya beranjak besar, Lilik me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status