Share

Bab 11

"Maaf ya, Mas. Ramon hanya syok saja, biar saya bicara dengannya," pamit Lilik, lalu beranjak menyusul Ramon.

Lilik merasa tidak enak hati dengan Hadi, jauh-jauh datang kesini tapi malah mendapat reaksi yang tidak menyenangkan. Lilik paham betul apa yang dirasakan Ramon, sakit hati dan kecewa terhadap Hadi. Tapi peristiwa itu sudah bertahun-tahun berlalu, alangkah baiknya menutup cerita lama

Pelan Lilik membuka pintu kamar Ramon yang tidak tertutup sempurna. Di dalam Lilik mendapati Ramon berdiri di depan jendela menatap ke arah luar. Hal yang sering dilakukan Ramon kalau sedang banyak pikiran.

"Bu Lek nggak usah repot-repot membujukku," ujar Ramon tanpa menatap Lilik. Tanpa melihat, Ramon tahu betul kalau yang datang itu Lilik. Ramon hafal irama langkahnya.

"Bu Lek mengerti perasaanmu, Ram. Tapi bagaimanapun juga dia orang tuamu," ucap Lilik ketika sudah berada di dekat Ramon.

"Orang tua? Orang tua apa yang menelantarkan anaknya? Orang tua apa yang hanya mengejar kesenangannya se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status